Pendapatan devisa pariwisata tahun ini ditargetkan naik 17,6% jadi US$ 20 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pendapatan devisa pariwisata tahun 2019 ini sebesar US$ 20 miliar atau naik sekitar 17,6% dari penerimaan devisa tahun 2018 yang sebesar US$ 17 miliar.

Pendapatan devisa tahun lalu tersebut naik 13,3% dari tahun sebelumnya dimana pada 2017 penerimaan devisa dari8 pariwisata sebesar US$ 17 miliar.

"Target 2019 untuk wisatawan mancanegara adalah 20 juta dengan target devisa US$ 20 miliar," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Rabu (13/2).


Guna mendorong itu, pemerintah menggenjot penyelesaian destinasi pariwisata 10 Bali baru. Dari 10 destinasi tersebut, pemerintah memberikan prioritas empat destinasi yakni Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Apalagi saat ini, daya tarik wisata ke Borobudur mulai pudar dan kalah jauh bila dibandingkan Angkor Wat,sebuah gugus bangunan candi di Kamboja yang merupakan salah satu monumen keagamaan terbesar di dunia. "Kita hanya 250.000 jumlah wismannya, Angkor Wat sudah tembus 2,5 juta," terang Arief.

Arief berharap dengan adanya Bandara baru di Kulon Progo yang dekat dengan Candi Borobudur, dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke candi Budha terbesar di dunia tersebut. Pasalnya saat ini kapasitas bandara di Yogyakarta sudah tidak sesuai dengan bebannya. 

Sementara untuk Mandalika, Arief menargetkam pada tahun 2020 telah selesai pembangunan sirkuit moto gp. Hal tersebut akan menjadi potensi baru menarik wisatawan.

Pembamgunan Marina di Labuan Bajo pun diklaim telah hampir selesai. Adanya Marina akan memisahkan pelabuhan wisata dengan pelabuhan ikan. "Kita yakini pertumbuhan wisatawan ke Labuan Bajo akan meningkat," jelas Arief.

Pengembangan pariwisata di Danau Toba pun dinilai tidak ada isu besar. Dioperasikannya bandara internasional baru memperlihatkan peningkatan penerbangan terutama bagi wisatawan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli