KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menorehkan kinerja yang kurang memuaskan hingga kuartal ketiga tahun ini. Per 30 September 2021, penjualan KINO tercatat menyusut 5,75% menjadi Rp 2,93 triliun. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini masih meraup penjualan sebesar Rp 3,11 triliun. Di saat yang sama, KINO pun harus menanggung penurunan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih hingga 48,78%, dari Rp 161,69 miliar menjadi Rp 82,80 miliar. Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto mengatakan, pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mengakibatkan melemahnya kinerja KINO pada segmen perawatan tubuh (personal care) pada kuartal ketiga 2021.
Pendapatan diprediksi pulih pada 2022, cek rekomendasi saham KINO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menorehkan kinerja yang kurang memuaskan hingga kuartal ketiga tahun ini. Per 30 September 2021, penjualan KINO tercatat menyusut 5,75% menjadi Rp 2,93 triliun. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini masih meraup penjualan sebesar Rp 3,11 triliun. Di saat yang sama, KINO pun harus menanggung penurunan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih hingga 48,78%, dari Rp 161,69 miliar menjadi Rp 82,80 miliar. Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto mengatakan, pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mengakibatkan melemahnya kinerja KINO pada segmen perawatan tubuh (personal care) pada kuartal ketiga 2021.