JAKARTA. Pada separuh pertama tahun ini, emiten consumer goods membukukan pendapatan yang terdorong akibat Idul Fitri. Salah satunya PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang membukukan kenaikan penjualan 23,11% menjadi Rp 9,27 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu, sekitar Rp 7,53 triliun. Jennifer Natalia Widjaja, analis Ciptadana Securities, mencatat, laba bersih MYOR semester pertama menurun 0,4% menjadi Rp 591,99 miliar dari Rp 593,96 miliar. "Laba bersih MYOR ini hanya 44% dari estimasi laba sepanjang 2016, terutama karena kerugian kurs akibat penguatan rupiah," ungkap Jennifer dalam riset pada Senin (1/8). Ia menambahkan, jika menghapus kerugian kurs mata uang, laba bersih MYOR akan naik 52% secara tahunan. Ini didukung oleh kuatnya pertumbuhan pendapatan.
Pendapatan domestik menopang Mayora
JAKARTA. Pada separuh pertama tahun ini, emiten consumer goods membukukan pendapatan yang terdorong akibat Idul Fitri. Salah satunya PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang membukukan kenaikan penjualan 23,11% menjadi Rp 9,27 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu, sekitar Rp 7,53 triliun. Jennifer Natalia Widjaja, analis Ciptadana Securities, mencatat, laba bersih MYOR semester pertama menurun 0,4% menjadi Rp 591,99 miliar dari Rp 593,96 miliar. "Laba bersih MYOR ini hanya 44% dari estimasi laba sepanjang 2016, terutama karena kerugian kurs akibat penguatan rupiah," ungkap Jennifer dalam riset pada Senin (1/8). Ia menambahkan, jika menghapus kerugian kurs mata uang, laba bersih MYOR akan naik 52% secara tahunan. Ini didukung oleh kuatnya pertumbuhan pendapatan.