JAKARTA. Di awal tahun ini, pasar properti belum bisa bangkit. Sejumlah emiten properti bahkan mencatatkan penurunan kinerja selama kuartal pertama tahun ini. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), misalnya, membukukan pendapatan Rp 2,5 triliun di kuartal I-2017. Angka ini menyusut 2% dibandingkan pendapatan di kuartal I-2016. Bahkan laba bersihnya tergerus 54% year-on-year (yoy) menjadi Rp 142,67 miliar. Manajemen LPKR menyebutkan, laju bisnis properti di awal tahun ini melemah karena masyarakat masih enggan membeli properti. "Ini disebabkan program amnesti pajak masih berjalan dan pemilihan kepala daerah serentak di 101 provinsi," ungkap Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR, dalam keterbukaan yang ada di BEI, Selasa (2/5).
Pendapatan emiten properti melambat di awal 2017
JAKARTA. Di awal tahun ini, pasar properti belum bisa bangkit. Sejumlah emiten properti bahkan mencatatkan penurunan kinerja selama kuartal pertama tahun ini. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), misalnya, membukukan pendapatan Rp 2,5 triliun di kuartal I-2017. Angka ini menyusut 2% dibandingkan pendapatan di kuartal I-2016. Bahkan laba bersihnya tergerus 54% year-on-year (yoy) menjadi Rp 142,67 miliar. Manajemen LPKR menyebutkan, laju bisnis properti di awal tahun ini melemah karena masyarakat masih enggan membeli properti. "Ini disebabkan program amnesti pajak masih berjalan dan pemilihan kepala daerah serentak di 101 provinsi," ungkap Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR, dalam keterbukaan yang ada di BEI, Selasa (2/5).