KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat emiten rumah sakit mencatat kinerja ciamik di kuartal pertama 2024. PT Medikaloka Hermina Tbk (
HEAL), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (
MIKA), PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (
SRAJ), dan PT Siloam International Hospitals Tbk (
SILO) mencatat kenaikan pendapatan
double digit di periode Januari-Maret 2024. Pendapatan Medikaloka Hermina tumbuh 25,9% menjadi Rp 1,70 triliun di kuartal pertama tahun ini. Laba Hermina pun melonjak 75,2% menjadi Rp 190,9 miliar dari sebelumnya Rp 108,9 miliar. Mitra Keluarga mengantongi laba bersih Rp 288,9 miliar di kuartal I 2024, meningkat 25,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yaitu Rp 230,6 miliar. Laba MIKA terangkat oleh kenaikan pendapatan 21,5% menjadi Rp 1,24 triliun dari sebelumnya Rp 1,02 triliun.
Sejahteraraya Anugrahjaya bahkan mampu lepas dari kerugian Rp 13,85 miliar yang terjadi di kuartal pertama tahun lalu. Pada periode Januari-Maret 2024, pemilik Mayapada Hospital ini meraup laba Rp 4,74 miliar. Peningkatan laba SRAJ disokong oleh pendapatan yang meningkat hingga 27,4% menjadi Rp 746,1 miliar. Kuartal I tahun 2023, SRAJ mengantongi pendapatan sebesar Rp 541,6 miliar.
Baca Juga: Nikmati Layanan Kesehatan Bedah Orthopedi & Bedah Vaskular di RS Premier Bintaro Dari keempat emiten, hanya SILO yang mencatat penurunan laba di periode Januari-Maret 2024. Siloam International mencatat pendapatan Rp 3,02 triliun di kuartal pertama 2024. Pendapatan SILO naik 14,04% secara tahunan dari Rp 2,65 triliun di periode yang sama tahun lalu. Tetapi, laba bersih SILO justru turun 94,52% menjadi hanya Rp 13,67 miliar dari sebelumnya Rp 249,61 miliar. Penurunan laba SILO disebabkan oleh meningkatnya beban lain-lain bersih hingga delapan kali lipat menjadi Rp 351,03 miliar dari sebelumnya hanya Rp 43,67 miliar. Beban lain-lain ini terutama karena adanya cadangan kerugian penurunan nilai aset tidak lancar lainnya sebesar Rp 98,46 miliar dan cadangan kerugian penurunan nilai aset tetap Rp 154,43 miliar. Presiden Direktur Siloam Benny Haryanto mengatakan, SILO telah menyiapkan sejumlah strategi guna mendongkrak pertumbuhan. SILO akan melanjutkan strategi ekspansi dengan membuka satu hingga dua rumah sakit per tahun dengan tetap mengoptimalkan kapasitas yang ada. "Per kuartal pertama 2024, Siloam mengoperasikan lebih dari 4.000 tempat tidur dengan tingkat okupansi sebesar 70,6% secara keseluruhan," kata Benny.
Baca Juga: Kuartal I-2024, Sejumlah Asuransi Jiwa Catatkan Peningkatan Pembayaran Klaim Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, mengatakan secara kinerja ada beberapa emiten rumah sakit yang sudah sesuai ekspektasi dan ada yang di bawah ekspektasi.
"Seperti MIKA, HEAL dan SRAJ kinerja sesuai dengan ekspektasi sedangkan SILO di bawah ekspektasi," kata Azis. Azis menilai prospek emiten rumah sakit masih berpotensi lebih positif. Musim hujan dan prediksi adanya la nina bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan. Di sisi lain, ia menyebutkan adanya programnya JKN juga bisa membantu masyarakat untuk berobat. "MIKA, dan HEAL kami lihat yang paling menarik karena kinerja
top line dan
bottom line tumbuh signifikan," ucap Azis. Azis merekomendasikan
hold pada saham HEAL dengan target harga Rp 1.310 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati