KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Essa Industries Indonesia Tbk (
ESSA) berhasil mendongkrak keuntungan pada separuh pertama tahun 2024. Emiten yang juga dimiliki oleh konglomerat Garibaldi "Boy" Thohir ini meraih laba bersih senilai US$ 20,59 juta hingga periode Juni 2024. Sebagai gambaran saja, jika dikonversi memakai kurs saat ini sebesar Rp 16.160 per dolar Amerika Serikat, laba bersih ESSA setara dengan Rp 332,74 miliar. Keuntungan ESSA melonjak 418,63% dibandingkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk semester I-2023 yang kala itu sejumlah US$ 3,97 juta. Perlu dicatat, kenaikan bottom line ini tak sejalan dengan performa top line, dimana ESSA mengantongi pendapatan US$ 151,61 juta per Juni 2024. Menurun 9,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY) yang kala itu mencapai US$ 168,18 juta.
Meski begitu, ESSA berhasil memangkas beban pokok pendapatan sebanyak 27,50% (YoY) menjadi US$ 99,46 juta. Sehingga laba kotor ESSA mengalami pertumbuhan 68,30% (YoY) menjadi US$ 52,14 juta.
Baca Juga: ESSA Hentikan Operasional Pabrik Amonia Selama Seminggu Pos lain yang menonjol adalah beban keuangan ESSA menyusut sebanyak 48,70% (YoY) dari US$ 11,58 juta menjadi US$ 5,94 juta pada semester I-2024. ESSA pun berhasil membukukan laba bersih periode berjalan senilai US$ 27,42 juta atau mengalami kenaikan 490,94% (YoY). Corporate Secretary Essa Industries Indonesia Shinta D. U. Siringoringo mengungkapkan, posisi EBITDA pada semester I-2024 ikut mengalami kenaikan sekitar 48% (YoY) menjadi US$ 61,6 juta. Performa positif ini dipengaruhi oleh peningkatan volume produksi serta efisiensi biaya. "Setelah berhasil menyelesaikan penghentian aktivitas operasional sementara terencana dalam rangka pemeliharaan fasilitas yang berlangsung selama hampir dua minggu, pabrik amoniak beroperasi dengan produktivitas dan efisiensi di tingkat yang lebih optimal," kata Shinta dalam keterbukaan informasi, Jum'at (12/7). Shinta mengatakan, volume produksi amoniak ESSA pada semester I-2024 lebih tinggi dibandingkan semester I-2023. Sementara itu, kilang Liquefied Petroleum Gas (LPG) mencatatkan pencapaian lima tahun operasional tanpa trip pada kuartal II-2024. Harga amoniak menunjukkan tren kenaikan sepanjang kuartal II-2024. ESSA memperkirakan level harga amoniak pada semester II-2024 akan tetap stabil atau lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada semester I-2024. "Bersamaan dengan itu, harga LPG tetap berada di atas level terendah musiman karena pemangkasan produksi minyak secara sukarela oleh OPEC+," imbuh Shinta. Sejalan dengan peningkatan laba bersih, laba per saham dasar/dilusian ESSA turut meningkat secara tahunan dari US$ 0,231 menjadi US$ 1,195 (dalam 1.000 saham) per 30 Juni 2024.
Pergerakan harga saham ESSA juga bergerak naik dalam tahun berjalan ini. Hingga pukul 11:18 WIB perdagangan Jum'at (12/7), harga ESSA menguat 3,61% ke level Rp 860 per saham. Secara year to date, harga saham ESSA mengakumulasi kenaikan 62,26%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari