Pendapatan Freeport AS capai US$ 10 miliar di akhir Juni 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Freeport McMoran (FCX) mencatatkan pendapatan US$ 10,04 miliar pada semester I-2018. Jumlah ini tumbuh 42,41% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 7,05 miliar. Adapun laba bersih FCX mencapai US$ 1,56 miliar, meningkat 214,72% dibandingkan laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 496 juta.

Di akhir Juni 2018, FCX menyatakan akan membagikan dividen sebesar US$ 0,05 per saham yang akan dibayarkan pada 1 Agustus 2018.

President and Chief Executive Officer FCX, Richard C. Adkerson, mengatakan kinerja keuangan di kuartal kedua menunjukan peningkatan. Sepanjang semester I-2018, FCX mencatatkan arus kas operasi sebesar US$ 2,7 miliar dan total belanja modal US$ 0,9 miliar. "Memungkinkan penguatan lebih lanjut dari neraca dan kemajuan untuk membangun nilai bagi pemegang saham FCX," imbuh Adkerson dalam siaran pers, Rabu (25/7) lalu.


Selama ini, FCX memiliki tambang di Indonesia, Amerika Utama, Amerika Selatan dan Colorado AS.

Kinerja PT Freeport Indonesia (PTFI), unit bisnis FCX di Indonesia cukup positif. Pada semester I-2018, PTFI membukukan penjualan emas sebesar 1,27 juta ounce (oz), naik 110% dibandingkan periode yang sama 2017 sebesar 604.000 oz. Hingga akhir 2018, penjualan emas PTFI ditaksir bisa mencapai 2,4 juta oz.

Sedangkan kenaikan penjualan tembaga sebesar 70,69% menjadi 635 juta pounds dibandingkan semester I-2017. Adapun harga rata-rata tembaga US$ 3,07 per pounds.

Adkerson mengklaim FCX telah mencapai kemajuan penting untuk memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Indonesia pada kuartal kedua tahun ini. "Kami mencapai pencapaian penting selama kuartal ini untuk meraih struktur kerjasama jangka panjang dengan Pemerintah Indonesia, dan kami tetap fokus dalam menyelesaikan negosiasi," ujar dia.

FCX berharap, transaksi divestasi 51% saham PTFI rampung pada paruh kedua 2018 dengan tunduk pada aturan main, termasuk perpanjangan hak pertambangan PTFI  hingga 2041.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia