Pendapatan GEMA di saat lebaran kurang signifikan



JAKARTA. Produsen furniture merek Vivere, PT Gemagraha Sarana Tbk diperkirakan tidak akan banyak mendapat berkah dari Ramadan dan lebaran tahun ini. Pendapatan perusahaan ini diprediksi akan stagnan saat momen lebaran tiba.

Corporate Secretary and Business Development Gemagraha Sarana M. Natalia Agus mengatakan, keadaan perusahaannya pada saat menjelang lebaran tak terlihat perubahannya. "Memang pendapatan kami itu dikontribusi besar oleh proyek-proyek besar, sedangkan saat menjelang lebaran seperti ini pun belum ada penambahan proyek," katanya kepada KONTAN, Senin (30/6).

Bahkan menurutnya, perusahaanya mengantisipasi kemungkinan pada lebaran para karyawan libur, otomatis perusahaan pun akan menghentikan sementara proyek-proyek tersebut. Dengan kebijakan itu, Natalia bilang akan berpengaruh pada kapasitas produksi yang akan berkurang. "Namun kami sudah merencanakan hal itu, jadi tak masalah," katanya.


Saat ini emiten berkode saham GEMA di Bursa Efek Indonesia ini memiliki total tiga pabrik yang berlokasi di Tangerang, Cikande, dan Cikarang. Walau begitu dengan sejumlah promo yang diberikan, GEMA berharap pendapatan ritel naik. "Khusus ritel memang kami menargetkan kenaikan 10% saat menjelang lebaran," ungkap Natalia.

Untuk proyek-proyek besar, GEMA memperkirakan kenaikannya nanti setelah pemilihan presiden (pilpres) di kuartal III dan kuartal IV. "Saat ini banyak para investor yang masih wait and see". Pada tahun lalu GEMA menangani sekitar 450 proyek yang terdiri dari proyek pembangunan hotel, apartemen, dll. Tahun ini, targetnya jumlah proyek kurang lebih sama seperti tahun lalu. 

Disinggung soal kenaikan kurs, GEMA tidak terlalu khawatir karena telah menaikan harga pada Desember lalu sebesar 5%-10%. Sampai akhir tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 700 miliar. Pada kuartal I tahun ini pendapatan GEMA tercatat Rp 146,98 miliar. Pendapatan itu turun 23% dibandingkan dengan realisasi kuartal I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 181,06 miliar. Pendapatan tersbesarnya disumbang oleh produk interior, furnitur, mekanis, dan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa