KONTAN.CO.ID - Harga nikel diprediksi akan terus meningkat. Hal ini menjadi sentimen positif bagi emiten yang menjajakan produk nikel. Dari data Bloomberg, Deutsche Bank memprediksi harga nikel selama tahun 2017 akan berada pada level US$ 9.829 metrik ton. Sedangkan pada 2018 diprediksi berada pada level US$ 10.250 metrik ton. Hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi emiten tambang seperti PT Vale Indonesia Tbk (INCO). INCO berada di bawah pengendalian Vale Canada Limited. Produk nikel INCO dijual kepada Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd. Selama ini, INCO beroperasi hanya dalam satu segmen usaha dan geografis, yaitu penambangan dan pengolahan nikel di Indonesia. Seluruh produk INCO dijual berdasarkan kontrak penjualan jangka panjang. Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, proyeksi kenaikan harga nikel tersebut bisa menjadi sentimen positif. Hal itu memberikan peluang bagi INCO untuk meningkatkan kinerja. "Apalagi, INCO akan mendapatkan sentimen positif dari membaiknya global demand terhadap tembaga, nikel, timah dan aluminium ke depannya," kata Nafan kepada KONTAN, Kamis (11/8).
Pendapatan INCO diprediksi tumbuh 10% tahun ini
KONTAN.CO.ID - Harga nikel diprediksi akan terus meningkat. Hal ini menjadi sentimen positif bagi emiten yang menjajakan produk nikel. Dari data Bloomberg, Deutsche Bank memprediksi harga nikel selama tahun 2017 akan berada pada level US$ 9.829 metrik ton. Sedangkan pada 2018 diprediksi berada pada level US$ 10.250 metrik ton. Hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi emiten tambang seperti PT Vale Indonesia Tbk (INCO). INCO berada di bawah pengendalian Vale Canada Limited. Produk nikel INCO dijual kepada Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd. Selama ini, INCO beroperasi hanya dalam satu segmen usaha dan geografis, yaitu penambangan dan pengolahan nikel di Indonesia. Seluruh produk INCO dijual berdasarkan kontrak penjualan jangka panjang. Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, proyeksi kenaikan harga nikel tersebut bisa menjadi sentimen positif. Hal itu memberikan peluang bagi INCO untuk meningkatkan kinerja. "Apalagi, INCO akan mendapatkan sentimen positif dari membaiknya global demand terhadap tembaga, nikel, timah dan aluminium ke depannya," kata Nafan kepada KONTAN, Kamis (11/8).