Pendapatan Indosat (ISAT) naik double digit di kuartal I, ini kata manajemen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo membukukan kenaikan pendapatan total sebesar 12,6% year on year (yoy) pada kuartal pertama 2021. Dengan begitu, pendapatan Indosat bertambah, dari Rp 6,52 triliun pada periode sama tahun 2020 menjadi Rp 7,35 triliun.

Director & Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Eyas Naif Saleh Assaf mengatakan, kenaikan pendapatan total Indosat didorong oleh pemasukan bisnis seluler dan fixed data yang tumbuh dua digit. Pendapatan seluler naik 12,5% yoy menjadi Rp 6,05 triliun dan pendapatan fixed data meningkat 15,8% yoy menjadi Rp 1,17 triliun.

Menurut Eyas, peningkatan tersebut sejalan dengan rata-rata pendapatan per pengguna alias average revenue per user (ARPU) Indosat yang turut naik 10,6% yoy menjadi Rp 32.700. Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha menambahkan, kinerja positif ini juga didorong oleh semakin banyaknya masyarakat yang beralih ke online dan juga berkat ekspansi jaringan Indosat.


"Di tengah inisiatif digital yang Indosat lakukan serta semakin banyak pelanggan yang menggunakan saluran online, kami bisa menyediakan jaringan yang sangat bagus bagi pelanggan sehingga bisa turut menghasilkan pertumbuhan ARPU," kata Vikram dalam acara pemaparan kinerja kuartal pertama 2021 Indosat secara virtual, Kamis (20/5).

Baca Juga: Naik 12,6%, Indosat Ooredoo kantongi pendapatan Rp 7,35 triliun pada kuartal I

Peningkatan permintaan pelanggan tersebut terlihat dari trafik data Indosat pada kuartal pertama 2021 yang melesat 46,3% yoy menjadi 1.485 PB. Sementara jumlah pelanggan Indosat bertambah 6,8% yoy menjadi sebanyak 60 juta pelanggan.

Perbaikan kualitas jaringan juga terlihat dari langkah Indosat yang tetap melanjutkan investasi jaringan 4G yang berkelanjutan. Pada kuartal pertama 2021, Indosat menambah lebih dari 14.000 BTS 4G sehingga kini memiliki 66.313 BTS 4G (setara 53,9% dari total BTS). Pada tiga bulan pertama tahun ini, Indosat juga meluncurkan VOLTE dan bersiap untuk teknologi jaringan 5G.

Di samping itu, EBITDA Indosat sepanjang Januari-Maret 2021 juga meningkat 42,5% yoy, dari Rp 2,38 triliun menjadi Rp 3,39 triliun. Menurut manajemen, kenaikan EBITDA yang solid ini didorong oleh kombinasi pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya.

Baca Juga: Terdorong layanan data, pendapatan Indosat Ooredoo tumbuh 12,6% pada kuartal I

Kedua hal tersebut berkontribusi pada pertumbuhan margin EBITDA Indosat sebesar 9,7 poin persen yoy menjadi 46,2% dari 36,5%. Besaran margin pada kuartal pertama 2021 merupakan yang tertinggi dalam tujuh kuartal terakhir.

Dari segi bottom line, Indosat Ooredoo juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 172 miliar. Ini berkebalikan dengan kuartal pertama 2020 yang masih mencatatkan rugi Rp 605,6 miliar.

President Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama menambahkan, terlepas berbagai tantangan operasional yang berlangsung akibat pandemi Covid-19, Indosat Ooredoo telah mencetak kinerja awal yang memuaskan di 2021. "Kinerja kuartal pertama ini menjadi patokan baru untuk kinerja keuangan kami selanjutnya. Strategi kami untuk menyediakan produk yang sederhana dan relevan, didukung oleh upaya kami mempertahankan keunggulan jaringan, telah mendorong akselerasi posisi kami dalam pangsa pasar seluler dan rebound yang kuat dalam bisnis perusahaan kami," tutur Ahmad.

Pada kuartal pertama 2021, Indosat Ooredoo juga menandatangani perjanjian jual dan sewa kembali dengan PT EPID Menara Asset Co (Edge Point Indonesia) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi. Ahmad menilai, transaksi senilai Rp 11 triliun ini akan membuka permodalan untuk membangun momentum pertumbuhan Indosat Ooredoo yang solid melalui pengembangan lebih lanjut pada kinerja jaringannya dan peluncuran solusi-solusi digital baru yang inovatif dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan.

Baca Juga: Emiten Telekomunikasi Raup Berkah Lonjakan Layanan Data Selama Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati