Pendapatan induk TikTok melonjak di 2020, rugi bersih melebar ke US$ 45 miliar



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Induk TikTok, ByteDance, mencatatkan kenaikan pendapatan lebih dari dua kali lipat di tahun 2020 menjadi US$ 34,3 miliar. Berdasarkan memo yang dilihat Reuters, walau pendapatan naik, rugi bersih ByteDance justru melebar menjadi US$ 45 miliar di tahun lalu.

Kenaikan rugi bersih terjadi sebagian karena norma akuntansi untuk kompensasi berbasis saham karyawan, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters. 

ByteDance, salah satu perusahaan teknologi swasta terbesar di dunia, diperkirakan memiliki valuasi hingga US$ 300 miliar dalam perdagangan baru-baru ini. Sebelumnya, perusahaan pun menargetkan pendapatan sekitar US$ 30 miliar untuk tahun 2020.


ByteDance membukukan kerugian operasional sebesar US$ 2 miliar dan laba kotor sebesar US$ 19 miliar, mewakili kenaikan 93% secara tahunan (yoy), kata perusahaan tersebut kepada karyawan dalam rapat staf, yang menjadi dasar memo tersebut.

Baca Juga: Co-Founder Tiktok Zhan Yiming mundur dari posisi CEO

ByteDance yang berbasis di Beijing menolak mengomentari keuangannya.

ByteDance memiliki 1,9 miliar pengguna bulanan di seluruh dunia pada Desember 2020, termasuk aplikasi TikTok, Douyin versi China, dan agregator berita Jinri Toutiao.

Pada bulan Mei, pendiri perusahaan Zhang Yiming secara tak terduga mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri sebagai CEO. Ini sebuah langkah yang dilakukan ketika regulator China meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan teknologi terbesar di negara itu.

Selanjutnya: Makin mematikan, RPG-7V2 peluncur granat legendaris Uni Soviet

Editor: Anna Suci Perwitasari