JAKARTA. Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, industri asuransi jiwa nasional berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,5% di separuh pertama tahun ini, yakni dari Rp 68,72 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 76,60 triliun. Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi melambat dan sikap wait and see investor jelang pemilihan umum pada paruh pertama tahun ini, industri asuransi jiwa tetap mampu mencatat kinerja kinclong. “Hal ini didorong oleh peningkatan kepercayaan dan juga kesadaran nasabah mengenai pentingnya perlindungan jiwa jangka panjang. Pertumbuhan positif ini ditandai dengan meningkatnya total pendapatan,” ujarnya, Senin (1/9).
Pendapatan industri asuransi jiwa naik 11,5%
JAKARTA. Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, industri asuransi jiwa nasional berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,5% di separuh pertama tahun ini, yakni dari Rp 68,72 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 76,60 triliun. Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi melambat dan sikap wait and see investor jelang pemilihan umum pada paruh pertama tahun ini, industri asuransi jiwa tetap mampu mencatat kinerja kinclong. “Hal ini didorong oleh peningkatan kepercayaan dan juga kesadaran nasabah mengenai pentingnya perlindungan jiwa jangka panjang. Pertumbuhan positif ini ditandai dengan meningkatnya total pendapatan,” ujarnya, Senin (1/9).