Pendapatan Intiland tergelincir di kuartal I



JAKARTA. Kendati banyak proyek baru diluncurkan, tetapi pendapatan PT Intiland Development Tbk kuartal I justru turun 9,3% menjadi Rp 278,6 miliar.

Sementara proyek baru yang dimulai akhir tahun 2011 dan awal 2012 ini belum memberi kontribusi terhadap kinerja laba perusahaan. Pendapatan Intiland saat ini berasal dari pengembangan properti sebesar Rp 244,2 miliar, sedangkan pendapatan berulang alias recurring income tumbuh 18,1% menjadi Rp 34,4 miliar. Proyek-proyek residensial menjadi penopang pendapatan Intiland, antara lain; perumahan Telaga Bestari di Tangerang, apartemen 1Park Residences di Jakarta, dan perumahan Graha Natura di Surabaya. Ketiga proyek menyumbang lebih dari separuh pendapatan perusahaan. Sedangkan meningkatnya porsi recurring income didorong kenaikan penyewaan gedung perkantoran. Selain itu, bisnis perhotelan juga membukukan perbaikan kinerja akibat naiknya tingkat hunian hotel dan adanya pembukaan sejumlah hotel baru. Archied Noto Pradono, Direktur Intiland menyebutkan, proyek baru perusahaan baru akan memberi kontribusi signifikan mulai tahun 2013. "Tahun ini terlihat ada penurunan karena tahun lalu ada pendapatan besar dari penjualan lahan di Ngoro Industrial Park (NIP), melebihi Rp 1 miliar," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (1/5). Kendati demikian, Intiland belum merevisi target pertumbuhannya tahun ini, yaitu sebesar 25%-30% di atas pencapaian tahun lalu. Jika tahun lalu perusahaan membukukan pendapatan Rp 929,3 miliar, berarti pendapatan yang diharapkan tahun ini sekitar Rp 1,2 triliun. Dari NIP saja, Intiland menargetkan penjualan lahan 200 hektare (ha) tahun ini, dengan harga berkisar Rp 600 juta-Rp 650 juta per ha. Kawasan industri yang berlokasi di Mojokerto tersebut meliputi NIP 1 seluas 220 ha yang saat ini sudah hampir habis terjual, ditambah NIP 2 seluas 223 ha yang masih menyisakan sekitar 130 ha. Mengantisipasi tingginya kebutuhan akan lahan industri, Intiland juga tengah mempersiapkan perluasan lahan di NIP 2 atau pengembangan NIP 3, dengan luas kurang lebih 150 ha. "Saat ini sedang dalam proses akuisisi," jelas Archied. Bukan hanya itu, Intiland juga tengah mengkaji pilihan lokasi pengembangan kawasan industri baru di Jawa Timur. Sayangnya, Archied belum bersedia membocorkan lokasi yang diincar.

Yang jelas, alasan Intiland mengaku akan berekspansi di kawasan industri karena melihat banyaknya perusahaan melakukan relokasi maupun peningkatan kapasitas produksi, terutama di kawasan Indonesia Timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri