JAKARTA. Lesunya penjualan di sektor tambang yang terjadi setahun belakangan, rupanya masih berdampak ke kinerja importir alat berat PT Intraco Penta Tbk (INTA). Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, dari awal tahun sampai dengan September, perusahaan mencatat penurunan pendapatan sebesar 35,71%. "Penurunan pendapatan dikarenakan masih belum membaiknya harga komoditas tambang, yang membuat tambang lesu, dan mengurangi permintaan alat berat di sektor tambang," ujar Imam Lyanto, Investor Relation INTA, pada KONTAN, Selasa (25/11). Pada sembilan bulan pertama tahun ini perusahaan mencatat pendapatan Rp 1,26 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,96 triliun.
Pendapatan Intraco masih belum membaik
JAKARTA. Lesunya penjualan di sektor tambang yang terjadi setahun belakangan, rupanya masih berdampak ke kinerja importir alat berat PT Intraco Penta Tbk (INTA). Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, dari awal tahun sampai dengan September, perusahaan mencatat penurunan pendapatan sebesar 35,71%. "Penurunan pendapatan dikarenakan masih belum membaiknya harga komoditas tambang, yang membuat tambang lesu, dan mengurangi permintaan alat berat di sektor tambang," ujar Imam Lyanto, Investor Relation INTA, pada KONTAN, Selasa (25/11). Pada sembilan bulan pertama tahun ini perusahaan mencatat pendapatan Rp 1,26 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,96 triliun.