Pendapatan jalan tol Jasa Marga tumbuh 4,41%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2017. Di periode tersebut, operator jalan tol pelat merah ini mencatatkan pendapatan Rp 35,09 triliun. Jumlah ini melonjak 110,62% dibanding pendapatan di 2016, Rp 16,66 triliun.

Meski tumbuh signifikan, pendapatan tersebut lebih banyak disumbangkan pendapatan bisnis konstruksi, yakni mencapai Rp 26,17 triliun. Adapun pendapatan yang berasal dari bisnis jalan tol dan usaha lainnya hanya senilai Rp 8,92 triliun.

Pendapatan khusus yang berasal dari bisnis jalan tol tumbuh 4,41% year-on-year (yoy) menjadi Rp 8,28 triliun di sepanjang tahun lalu. "Pendapatan jalan tol tetap tumbuh sesuai tren pertumbuhan volume lalu lintas setiap tahun," ujar Corporate Secretary JSMR M Agus Setiawan, dalam siaran pers, Senin (12/2).


Ruas jalan tol baru JSMR yang mulai beroperasi sejak 2016 hingga 2017 juga telah menyumbang pendapatan. Hingga kini, JSMR telah mengoperasikan jalan tol sepanjang total 680 kilometer (km).

Tahun lalu, terdapat 88,7 km jalan tol baru, yakni ruas jalan tol Semarang-Solo, jalan tol Gempol-Pasuruan, jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Ruas Kualanamu-Sei Rampah dan jalan tol Surabaya-Mojokerto. Selain itu, pada akhir tahun 2017, JSMR mencatatkan penambahan konsesi jalan tol baru sepanjang 237 km, yakni proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II Selatan (64 km) dan proyek jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (172,9 km). Dengan penambahan konsesi itu, total konsesi milik Jasa Marga saat ini sepanjang 1.497 km.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan kemarin, pencapaian top line JSMR diiringi oleh beban sebesar Rp 29,78 triliun. Jumlah itu menanjak 152,30% dibandingkan beban 2016 yang sebesar Rp 11,80 triliun.

Sementara beban konstruksi pada tahun lalu mencapai  Rp 26,01 triliun. Walhasil, pendapatan konstruksi bersih JSMR hanya Rp 158,28 miliar.

Di sisi bottom line, JSMR mencatatkan laba bersih senilai Rp 2,20 triliun. Angka tersebut meningkat 16,40% dibandingkan laba bersih 2016 senilai Rp 1,89 triliun.

Sepanjang 2017, JSMR mencatatkan kenaikan aset cukup signifikan sebesar 48,02% (yoy) menjadi Rp 79,19 triliun. Hingga akhir tahun lalu, total kewajiban JSMR naik 63,7% menjadi Rp 60,83 triliun.

Analis Ciptadana Sekuritas Fahressi Fahalmesta berpendapat, tahun lalu JSMR mencatatkan pendapatan cenderung flat. Meski demikian, dia mengatakan JSMR masih memiliki ruang pertumbuhan di tahun ini. "Terutama karena akan ada penyesuaian harga dari beberapa ruas tol milik JSMR," kata dia kepada KONTAN, kemarin.

Fahressi melihat, kenaikan tarif jalan tol akan menopang pertumbuhan JSMR pada tahun ini. Meski pendapatan tol tak tumbuh signifikan, Fahressi merekomendasikan buy JSMR dengan target sebesar Rp 7.350 per saham. Harga JSMR kemarin menurun 0,44% menjadi Rp 5.675 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati