Pendapatan kartu kredit bank tertekan



JAKARTA. Sejumlah pemain bisnis kartu kredit harus rela menghadapi penyusutan pendapatan (revenue) dari bisnis kartu kredit sebesar 15%-20%. Maklum, Bank Indonesia (BI) akan menerapkan batas atas bunga kartu kredit di level 2,25% dari 2,95%, mulai Juli mendatang.

Santoso Liem, Direktur Bank Central Asia (BCA) menyatakan, penurunan bunga sebanyak 70 bps berdampak signifikan terhadap bisnis kartu kredit BCA. "Kami perkirakan penurunan pendapatan, sekitar 15% khusus dari kartu kredit," kata Santoso, kepada KONTAN, Minggu (12/2).

Untuk itu, BCA akan berupaya menjaga kenaikan volume transaksi, agar pendapatan kartu kredit tak turun lebih dari 15%. Selain bunga, bisnis kartu kredit juga tertekan dari pembatasan kepemilikan kartu serta rencana transparansi data transaksi nasabah oleh otoritas pajak.


Tahun ini BCA membidik pertumbuhan volume transaksi kartu kredit sebesar 10%, atau Rp 59 triliun dari tahun lalu yang senilai Rp 54 triliun. Sementara jumlah kartu kredit BCA digadang naik 5%.

Mukdan Lubis, Kepala Divisi Kartu Kredit Bank Bukopin melihat ada penurunan pendapatan dari bisnis kartu kredit sebanyak 23% di tahun ini. Bukopin berencana menggeber pendapatan dari komisi (fee based income). "Kami mengharapkan kontribusi fee based income dari kartu kredit mencapai 60% di tahun ini," terang Mukdan.

Dari sisi bisnis, Bukopin membidik penerbitan 1,35 juta kartu tahun ini, naik 350.000 kartu dari tahun lalu. Saat ini, komposisi kartu kredit Bukopin sebanyak 15% dimiliki masyarakat kelas atas.

Target pembiayaan kartu kredit Bukopin tahun ini, lanjut Mukdan, diprediksi naik 30,55% menjadi Rp 4,6 triliunRp 4,7 triliun dari sebelumnya Rp 3,6 triliun. Tahun 2016, pembiayaan kartu Bukopin tumbuh 25%.

Meski belum menghitung, Lani Darmawan, Direktur Retail Bank CIMB Niaga menyebut akan ada dampak dari pemangkasan bunga kartu kredit. "Kami rasa akan signifikan. Namun kami masih melakukan penilaian untuk jumlahnya," tutur Lani.

Sebagai catatan, BI menyebut, sampai akhir tahun lalu, nilai transaksi kartu kredit hanya tumbuh 0,35% menjadi Rp 281,02 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie