Pendapatan komisi sejumlah bank tumbuh signifikan di kuartal I 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan non bunga sejumlah bank mengalami pertumbuhan yang signifikan sepanjang triwulan pertama tahun ini. Perbankan memang terus mendorong pendapatan komisi atau fee based income di tengah kondisi suku bunga yang cenderung stabil di awal tahun. Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) tahun ini tidak bisa diharapkan sekencang tahun 2018.

Pertumbuhan tinggi tersebut salah satunya dicatatkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100). Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan BTN mengungkapkan, pendapatan komisi pada kuartal I 2019 tumbuh di kisaran 45% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Namun, dia belum merinci bisnis penyumbang terbesar terhadap fee based income tersebut. "Tunggu saja akan analyst meeting dan press conference minggu depan." ujar Iman pada Kontan.co.id, Selasa (16/4).


Tahun ini, BTN menargetkan pendapatan non bunga Rp 2,2 triliun atau tumbuh sekitar 10% dari tahun lalu yang tercatata sebesar Rp 2 triliun. BTN mengharapkan, layanan admininistrasi, trading treasury serta layanan digital banking bisa mendorong pertumbuhan fee based tahun ini.

Untuk mencapai hal tersebut, BTN akan fokus dalam meningkatkan jumlah number of account (NOA) dan aktivitas transaksi nasabah, memperluas aktivitas corporate banking dan treasury dengan mengembangkan transaksi nasabah komersial dan lembaga, serta meningkatkan kontribusi layanan digital banking.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) juga berhasil menorehkan pertumbuhan pendapatan komisi cukup tinggi di tiga bulan pertama tahun ini. Menurut Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, pihaknya meraih pertumbuhan pendapatan komisi di atas 15%. Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit yang diproyeksikan sekitar 12%-14%.

Haru juga menolak menjelaskan penopang pendapatan komisi di awal tahun tersebut mengingat paparan kinerja baru akan dilakukan pada pekan depan. Namun, bank ini menyakini fee based income tahun ini akan terus tumbuh.

Sementara untuk NIM, BRI memperkirakan akan turun menjadi sekitar 7,2%-7,4% tahun ini dari 7,45% pada tahun 2018. Pertumbuhan fee based income diharapkan bisa tetap menopang bottom line BRI sampai akhir tahun meskipun NIM turun.

Adapun PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) menorehkan pendapatan non bunga sebesar Rp 346 miliar sepanjang periode Januari-Maret 2019. Capaian itu melonjak 39,02% dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 249 miliar.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, sektor yang menopang fee based income bank ini adalah host to host bisnis Payment Point Online Bank (PPOB) yang meliputi listrik, air, telkom, pembayaran spp, pulsa, dan lain-lain. Lalu dari komisi provisi kredit, komisi transaksi digital banking, dan komisi dari trade finance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat