Pendapatan kuartal I naik 30%, Hotel Fitra (FITT) optimistis mencapai kinerja 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan dari sektor pariwisata dan perhotelan PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) optimistis dengan kinerja tahun ini. Hal itu lantaran pencapaian perusahaan sepanjang kuartal I tahun ini, lebih tinggi dibanding kuartal I tahun lalu.

Direktur Keuangan FITT Sukino mengatakan pihaknya berhasil meraup pendapatan 30% lebih tinggi dibanding kuartal I tahun lalu. “Selama kuartal I tahun lalu, kami mendapatakan pendapatan Rp 1,8 miliar,” tandas Sukino, Selasa (6/11).

Itu berarti selama kuartal I tahun ini, perusahaan yang baru saja melantai di bursa Selasa (6/11) ini, telah meraup pendapatan sebesar Rp 2,7 miliar. Pendapatan itu diraup dari pengoperasian satu unit hotel bintang lima di Majalengka, Jawa Barat.


Melihat pencapaian tersebut, Sukino yakin perusahaannya masih bisa menggenapi target pertumbuhan pendapatan sebesar 112%. Sebagai gambaran, tahun lalu pendapatan FITT mencapai Rp 8,07 miliar. Itu berarti perusahaan memperkirakan dapat mencapai pendapatan di kisaran Rp 17,18 miliar.

Untuk sisa tahun ini, Hotel Fitra masih fokus untuk menekan kerugian. Tahun ini, pihaknya memperkirakan masih akan merugi hingga Rp 472 juta.

Angka itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan kerugian tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kerugian FITT tahun 2018 kemarin masih cukup tinggi yakni sebesar Rp 4,83 miliar. Meski begitu, Sukino memperkirakan tahun depan pihaknya sudah bisa meraih laba di kisaran Rp 3,2 miliar. “Itu karena convention hall yang kami bangun sudah bisa beroperasi Oktober 2019 besok,” kata Sukino.

Convention hall yang akan dibangun di atas tanah seluas 2.320 meter persegi itu dapat menampung 1.500 orang. “Di Majalengka belum ada fasilitas serupa. Sedangkan permintaan untuk berbagai keperluan seperti pertemuan, pernikahan dan lain-lain di Majalengka sudah cukup tinggi,” kata Sukino.

Secara keseluruhan sepanjang tahun lalu, total aset Hotel Fitra mencapai Rp 47,06 miliar. Sementara itu kewajiban perusahaan mencapai Rp 23,43 miliar. “Tapi total ekuitas kami masih lebih tinggi (dari kewajiban) yakni mencapai Rp 23,63 miliar,” kata Sukino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati