KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (
INDY) meriah pendapatan sebesar US$ 641,50 juta, di kuartal I 2020. Pendapatan ini menurun 8,45% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencatatkan US$ 700,72 juta. Manajemen Indika Energy (
INDY) mengatakan, penurunan pendapatan kuartal I-2020 bersumber dari pendapatan kontrak dan jasa sebesar US$ 178,66 juta. Pendapatan ini turun dibandingkan periode sama tahun 2018 yakni US$ 199,02 juta. Penjualan batubara Indika Energy (
INDY) juga turun menjadi US$ 453,95 juta dari semula US$ 491,29 juta, pun dengan perdagangan lainnya dari pelanggan dalam negeri yang juga tercatat turun menjadi US$ 8,88 juta dari US$ 10,41 juta.
Adapun beban pokok kontrak dan penjualan Indika Energy (
INDY) juga turun 7,97% menjadi US$ 536,59 juta. “Dengan begitu, laba kotor yang kami peroleh di periode 3 bulan pertama turun menjadi US$ 104,91 juta dari semula US$ 117,64 juta,” ujar manajemen Indika Energy (
INDY) dalam keterangan, Jumat (29/5). Penurunan pendapatan ini pula yang membuat Indika Energy (
INDY) mencatatkan rugi sebelum pajak sejumlah US$ 16,80 juta dari laba sebelum pajak periode sama tahun lalu yakni US$ 35,92 juta. Beban lain-lain juga naik dari US$ 4,98 juta menjadi US$ 31,91 juta. Alhasil, selama kuartal I 2020, Indika Energy (
INDY) membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih US$ 21,02 juta. Ini berbanding terbalik dengan triwulan I-2018 yang memperoleh laba bersih sebesar US$ 11,70 juta. Dengan begitu, rugi per saham
INDY menjadi US$ 0,0040 per saham dari semula US$ 0,0022 per saham. Secara rinci, total aset Indika Energy (
INDY) hingga Maret 2020 tercatat sebesar US$ 3,52 miliar, turun 2,49% dari periode 31 Desember 2019 yang tercatat US$ 3,61 miliar. Total liabilitas
INDY turun 1,94% menjadi US$ 2,52 miliar dari semula US$ 2,57 miliar, dan total ekuitas terkoreksi menjadi US$ 999,85 juta dari sebelumnya US$ 1,04 miliar. Azis Armand, Wakil Direktur Utama Indika Energy
(INDY) menjelaskan, penurunan pendapatan Indika disebabkan oleh kontribusi anak usaha PT Kideco Jaya Agung yang menurun. Kideco mencetak pendapatan US$376,4 juta pada kuartal I/2020, turun 8,2% dibandingkan posisi kuartal I/2019. Harga batubara yang jatuh menjadi salah satu sebab. Harga jual pada periode tiga bulan 2020 mencapai US$43 per ton, lebih rendah dari periode tiga bulan 2019 sebesar US$45,7 per ton.
Sementara itu, pendapatan anak usaha lain, PT Petrosea Tbk (
PTRO) juga turun 10,1% menjadi US$103,6 juta di kuartal I/2020. Pendapatan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) turun 21,6% menjadi US$16,4 juta. Hanya pendapatan PT Tripatra Engineers and Contractors (Tripatra) yang naik 4% menjadi US$100,3 juta. Meski begitu, Azis mengatakan pandemi virus corona (Covid-19) posisi keuangan INDY sehat dengan memiliki kas dan setara kas US$728,2 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana