Pendapatan & Laba Sido Muncul (SIDO) Diprediksi Turun 10% di 2023, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memperkirakan penurunan pendapatan dan laba bersih tahun ini akan turun hingga 10% dari realisasi tahun lalu.

Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat yang berdampak pada penjualan produk-produk SIDO.

"Kami targetkan keuangan untuk 2023 pada penjualan akan turun 10% dan laba bersih juga akan turun 10%. Pada dua bulan ke depan kami juga akan melakukan promosi yang terarah," kata Leonard dalam paparan publik, Rabu (29/11).


Selain melakukan promosi untuk meningkatkan penjualan, SIDO juga akan meningkatkan kualitas distribusi dari retailer, yang diharapkan bakal membantu untuk menjual lebih banyak dengan program-program iklan dan promosi.

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Sido Muncul (SIDO) Tengah Fokus Pulihkan Kinerja

"Kami juga tetap meningkatkan brand awareness terutama untuk produk-produk baru. Untuk ekspor, distribusi, dan ekspansi juga akan dilakukan ke Filipina dan Malaysia," tutur dia.

Penyebab lain penurunan pendapatan Sido Muncul tahun ini datang dari musim kemarau yang panjang dan tidak adanya hujan. Cuaca panas turut mempengaruhi konsumsi produk SIDO. Karena salah satu produk unggulan SIDO, yaitu Tolak Angin, paling banyak dikonsumsi saat musim hujan.

Di tengah tantangan yang ada, SIDO tetap berkomitmen untuk memperluas portofolio produknya, seperti Alang Sari Cool (produk RTD), Sido Muncul Vitamin C+D (produk VCD | RTD), dan Esemag (Herbal). 

Baca Juga: Siasat Emiten Farmasi Menghadapi Efek Pelemahan Rupiah Terhadap Harga Bahan Baku Obat

Per 30 September 2023, SIDO membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,36 triliun atau lebih rendah 9,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih SIDO di kuartal III-2023 turun sebanyak 18,58% menjadi Rp 586,57 miliar dibandingkan dengan kuartal III-2022 sebesar Rp 720,44 miliar.

Hingga September 2023, semua segmen bisnis SIDO mencatatkan penurunan penjualan dibandingkan tahun lalu. Segmen herbal turun 12,1%, segmen makanan & minuman menurun 2,6%, serta segmen farmasi terkontraksi 25,6%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati