JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) berpeluang membukukan pendapatan Rp 11,8 triliun. Pencapaian ini naik 22% year on year (yoy) menjadi Rp 11,8 triliun. Kenaikan pendapatan MAPI ini merupakan berkat penambahan gerai anyar. Tahun lalu, MAPI telah membuka 93 outlet baru dengan total luas 18.700 m². Dan pada dua bulan terakhir, MAPI telah membuka 41 outlet baru. Padahal menurut Matthew Wibowo, Analis Mandiri Sekuritas dalam riset Rabu (14/1), same store sales growth (SSSG) tahun lalu tumbuh 9% yoy. Di Desember, SSSG hanya tumbuh 3%. Pertumbuhan SSSG tidak terlalu tinggi, dengan tren menurun pada November-Desember.
MAPI juga cukup gemar memberi diskon ke pelanggan. Penjualan Desember saja, berkontribusi 11,2% dari total pendapatan MAPI. "Desember masih menjadi kontributor penjualan tertinggi sepanjang tahun bagi MAPI," tulis Matthew. Bagi Matthew dan Tiesha Naranda Putri, Analis Samuel Sekuritas, pertumbuhan penjualan MAPI sejalan dengan prediksi maupun konsensus. Namun, banyak faktor negatif yang mengikis laba bersih MAPI. Matthew menyebutkan, pembukaan 41 outlet baru pada dua bulan terakhir tahun bakal membebani kinerja outlet yang ada. Sementara pada saat sama, belanja konsumen turun akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tiesha menambahkan, tingkat persediaan (inventory) masih tinggi. Di kuartal III-2014 tingkat persediaan MAPI 176 hari. MAPI menargetkan inventory turun menjadi 165 hari di akhir 2014 dan turun kembali menjadi 155 hari di pertengahan tahun ini. Sebelumnya, MAPI berencana menggelar diskon hingga akhir tahun 2014 untuk mengurangi tingkat inventory. Namun, berdasarkan survei lapangan Tiesha, hingga saat ini MAPI masih menggelar diskon. "Ini berisiko margin di kuartal I-2015 tertekan," ujar dia kepada KONTAN. Matthew pun melihat, beban utang akan memberatkan kinerja MAPI pada tahun ini. "Kami meyakini MAPI hanya akan mengalami perbaikan kinerja pada semester II-2015," proyeksi dia.
Tiesha memperkirakan laba bersih MAPI pada tahun 2014 akan turun 65% menjadi Rp 115 miliar dari tahun 2013 yang senilai Rp 328 miliar. Tapi tahun ini laba bersih MAPI akan tumbuh 115% menjadi Rp 247 miliar. Sedangkan pendapatan naik 17% menjadi Rp 15,89%. Karena itu, Tiesha memproyeksikan, MAPI tak bakal terlalu ekspansif di tahun ini. Ini nampak dari belanja modal MAPI hanya Rp 500 miliar, lebih rendah dari tahun lalu Rp 600 miliar. Jika tidak ada rencana akuisisi merek baru, capex MAPI tahun ini bisa menambah ruang 50.000 m². Matthew merekomendasikan sell di Rp 4.000. Ini karena margin MAPI lebih rendah dari pesaingnya. Tiesha merekomendasikan hold di Rp 5.475. Rabu (14/1) harga MAPI naik 0,93% ke 5.450. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana