KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli berhasil meraih pendapatan bersih sebesar Rp 15,26 triliun. Raihan itu sejalan dengan melonjaknya total processing value (TPV) Blibli. 

BELI melaporkan TPV perusahaan melonjak 89,47% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 61,39 triliun selama 2022. Pada 2021, TPV Blibli sebesar Rp 32,40 triliun. 

Perinciannya, segmen Ritel 1P berkontribusi Rp 9,94 triliun atau tumbuh 32,26% secara tahunan. Pendapatan bersih segmen ini meningkat 32,05% menjadi Rp 8,90 triliun sepanjang 2021. 

Kemudian, TPV segmen Ritel 3P melejit 135,29% YoY menjadi Rp 37,05 triliun. Pendapatan neto segmen ini juga itu meningkat dari Rp 112 miliar menjadi Rp 199 miliar hingga akhir 2022. 

Baca Juga: Blibli (BELI) Yakin Strategi Omnichannel Bisa Memperkuat Efisiensi

TPV pada segmen institusi mencapai Rp 10,43 triliun sepanjang 2022 atau naik 27,94% YoY. Walhasil, pendapatan bersih segmen institusi ikut mengembang 137,29% menjadi Rp 2,51 triliun. 

Terakhir, segmen toko fisik mencatatkan lonjakan TPV sebesar 302,12% dari Rp 988 miliar menjadi Rp 3,95 triliun pada 2022. Pendapatan neto segmen toko fisik melejit  298,31% YoY menjadi Rp 3,55 triliun. 

Secara keseluruhan Blibli berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 15,26 triliun. Capaian itu bertumbuh 72,37% YoY dari posisi akhir 2021 sejumlah Rp 8,85 triliun. 

Baca Juga: Strategi Blibli (BELI) Perkuat Seller di tengah Persaingan Ketat E-commerce

Sepanjang 2022, BELI membukukan laba bruto sebesar Rp 1,22 triliun. Di sisi lain, Blibli juga menanggung beban operasional sebesar Rp 6,27 triliun dari Rp 4,41 triliun pada 2021. 

Adapun rugi usaha Blibli mencapai Rp 5 triliun sepanjang 2022. Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BELI mencapai Rp 5,5 triliun atau membengkak 65,03% dari Rp 3,33 triliun.

Sementara itu, kas dan setara kas Blibli per 31 Desember 2022 sejumlah Rp 3,07 triliun. Jumlah seluruh aset BELI hingga akhir 2022 mencapai Rp 14,07 triliun dengan liabilitas Rp 3,59 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati