Pendapatan membaik, Kabelindo Murni (KBLM) malah merugi Rp 6,9 miliar di kuartal I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) membukukan pendapatan senilai Rp 300,97 miliar sepanjang kuartal pertama 2021. Realisasi ini naik 17,06% dari pendapatan di kuartal pertama 2020 yang hanya Rp 257,10 miliar.

Secara rinci, pendapatan KBLM masih didominasi oleh penjualan kabel listrik yang mencapai Rp 299,11 miliar. Penjualan kabel telekomunikasi menyusul dengan besaran Rp 1,86 miliar.

Rincian penjualan yang melebihi 10% dari penjualan bersih diantaranya kepada PT Cakra Lima senilai Rp 123,38 miliar atau 40,99% dari total pendapatan. Penjualan kepada PT Modasukma Sukses Makmur mencapai Rp 74,0 miliar atau 24,6% dari pendapatan, dan PT Sumberdaya Sinar Baru senilai Rp 70,38 miliar atau 23,38% dari total pendapatan. Di kuartal pertama tahun lalu, KBLM tidak mencatatkan penjualan kepada PT Sumberdaya Sinar Baru.


Sementara di kuartal pertama ini, Kabelindo tidak membukukan penjualan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Padahal, di kuartal yang sama tahun lalu, penjualan kepada perusahaan pelat merah ini mencapai Rp 37,20 miliar.  

Baca Juga: Kabelindo Murni (KBLM) masih jagokan penjualan kabel low voltage di 2021

Meski pendapatan naik, bottom line KBLM justru tertekan. KBLM menderita kerugian bersih senilai Rp 6,9 miliar di tiga bulan pertama 2021, berbanding terbalik dari laba bersih senilai Rp 2,60 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Kerugian bersih ini disebabkan oleh naiknya beban pokok pendapatan. Tercatat, beban pokok pendapatan naik 27,51%, dari Rp 235,90 miliar menjadi Rp 300,81 miliar. Meski demikian, sejumlah beban seperti beban penjualan dan pemasaran menurun 44,5% menjadi Rp 3,10 miliar dan beban umum dan administrasi menurun 11,2% menjadi Rp 8,48 miliar.

Per 31 Maret 2021, jumlah aset KBLM mencapai Rp 1,07 triliun. Total liabilitas Kabelindo Murni senilai Rp 236,71 miliar dan ekuitas senilai Rp 833,98 miliar. 

Baca Juga: Penjualan Kabelindo Murni (KBLM) turun 23,15% yoy di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati