Pendapatan Menyusut, Laba Ramayana (RALS) Terkikis 13,76% pada Semester I-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola department store Ramayana, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membukukan laba Rp 246,67 miliar per Juni 2023. Laba tersebut mengalami penurunan sebesar 13,76% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 286,03 miliar.

Vice President Director Ramayana Lestari Sentosa, Jane Melinda Tumewu mengatakan, jika melihat laporan posisi keuangan RALS sampai dengan akhir bulan Juni 2023, total liabilitas RALS justru mengalami penurunan dibandingkan dengan total liabilitas RALS di akhir tahun 2022.

"Kondisi arus kas RALS sampai dengan semester pertama tahun 2023 masih sangat sehat dan bebas utang bank, ditandai dengan kas dan setara kas (termasuk deposito berjangka dan investasi jangka pendek) Perseroan yang masih cukup besar," kata Jane saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (14/9).


Baca Juga: Ramayana (RALS) Serap Capex Rp 56,7 Miliar hingga Semester I 2023

Selain itu, pendapatan RALS di semester pertama tahun ini memang mengalami penyusutan sebesar 10,33% menjadi Rp 1,66 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 1,85 triliun. Secara rinci, penjualan barang beli putus tercatat sebesar Rp 1,22 triliun dan komisi penjualan konsinyasi tercatat sebesar Rp 434,49 miliar.

Adapun kontributor penjualan terbesar berasal dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan nilai Rp 1,10 triliun.

 
RALS Chart by TradingView

Sementara itu, wilayah Sumatra berkontribusi sebesar Rp 259,82 miliar, wilayah Sulawesi dan Papua menyumbang sebesar Rp 159,54 miliar, dan wilayah Kalimantan sebesar Rp 140,79 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan barang beli putus tercatat sebesar Rp 794,41 miliar, turun dari sebelumnya Rp 938,44 miliar.

Baca Juga: Cetak Kinerja Bervariasi, Cek Prospek & Rekomendasi Saham Emiten Ritel Layak Koleksi

Kemudian, beban penjualan tercatat sebesar Rp 11,69 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp 605,83 miliar. Total nilai aset RALS hingga Juni 2023 turun 6,48% menjadi Rp 4,89 triliun, dari posisi akhir tahun 2022 lalu yang sebesar Rp 5,23 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli