Pendapatan meroket, koleksi saham JSMR



JAKARTA. Pendapatan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tumbuh 95,2% semester I-2017 dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Laba operator jalan tol ini hanya tumbuh 9,8%.

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 30 Juni 2017, pendapatan JSMR tercatat Rp 13,1 triliun. Padahal di semester I-2016 hanya Rp 6,7 triliun.

Akan tetapi, beban pokok pendapatan JSMR melonjak 141% menjadi Rp 10,6 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Tahun lalu, beban pokok JSMR tercatat hanya Rp 4,4 triliun.


Alhasil, laba JSMR belum bisa meroket seperti pendapatannya. JSMR hanya mencetak laba Rp 960,2 hingga Juni 2017. Berbeda tipis dengan tahun 2016 yaitu Rp 874,3 miliar.

Riska Afriani, Analis PT OSO Sekuritas mengatakan, dengan laporan keuangan ini sebenarnya prosepek dari JSMR masih bagus. Peningkatan pendapatannya didukung dengan momen mudik lebaran yang tahun ini berada di semester I.

Menurutnya, margin laba bersih JSMR biasanya bisa 10% tetapi kini hanya sekitar 7%. Dari total pendapatan Rp 13,1 triliun, pendapatan tol dan usaha lainnya tercatat Rp 4,5 triliun. Di semester I-2016 tercatat Rp 4,2 triliun.

"Top line JSMR sebenarnya bagus, bottom line ini yang kurang. Maka perlu efisiensi untuk beban produksi agar bisa menjaga margin laba bersih di kisaran 10%," kata Riska kepada KONTAN.

Tingginya beban pokok perusahaan itulah yang menjadi sentimen negatif untuk JSMR. Meski begitu, Riska yakin kinerja JSMR akan apik didukung dengan proyek jalan tol yang akan terus berkembang. "Dalam lima tahun terakhir, JSMR selalu menunjukan pertumbuhan terutama di bisnis konstruksi. Tahun ini saya proyeksikan pendapatan bisa di Rp 20 triliun hingga Rp 24 triliun dan laba Rp 1,9 triliun," ujar Riska.

Riska masih merekomendasikan untuk beli saham JSMR dengan target harga Rp 5.800 per saham. Potensial kenaikan untuk saham JSMR sebesar 5,94% dari harga sekarang Rp 5.475 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati