Pendapatan merosot, Bumi Resources (BUMI) mencatat kerugian bersih US$ 137,25 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat kerugian bersih sebesar US$ 137,25 juta pada periode sembilan bulan pertama tahun ini. Padahal, pada periode Januari-September tahun lalu BUMI mencatat laba bersih US$ 76,07 juta.

Salah satu penyebab kerugian bersih emiten batubara ini adalah penurunan pendapatan. Pendapatan Bumi Resources merosot 21,81% secara tahunan menjadi US$ 587,89 juta pada Januari-September 2020.

Selain karena penurunan pendapatan, rugi bersih BUMI juga disebabkan oleh kenaikan beban bunga dan keuangan hingga 30,49% secara tahunan menjadi US$ 165,60 juta. Secara total, BUMI telah membayar US$ 331,6 juta pinjaman sejak April 2018. Pembayaran ini terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$ 195,8 juta dan bunga US$ 135,8 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar.


Dalam siaran pers, Direktur BUMI Dileep Srivastava mengatakan bahwa realisasi harga batubara hingga September tahun ini turun 14% secara tahunan. Penurunan harga batubara ini dipicu oleh penurunan permintaan secara global. Selain itu, volume penjualan batubara BUMI turun 5% secara tahunan. "Penurunan volume penjualan karena terkoreksinya permintaan batubara China dan India," ungkap Dileep dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (30/10).

Baca Juga: Saham INCO dan TLKM paling banyak dijual asing pada Oktober, ini daftar lengkapnya

Pendapatan BUMI, termasuk KPC dan Arutmin mencapai Rp 2,77 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan konsolidasi tersebut turun 18,77% secara tahunan dari sebelumnya US$ 3,41 miliar.

Berdasarkan pedoman tahun 2020, BUMI menargetkan produksi 85 juta ton hingga 89 juta ton batubara. Perkiraan harga batubara berada di US$ 46 per metrik ton hingga US$ 49 per metrik ton. Sedangkan perkiraan beban sebesar US$ 32 per metrik ton hingga US$ 34 per metrik ton.

Pada akhir September 2020, BUMI memiliki aset US$ 3,41 miliar, turun 7,84% secara year to date. Liabilitas BUMI turun 6,58% menjadi US$ 2,98 miliar. 

Sedangkan ekuitas bersih BUMI turun 16,38% menjadi US$ 426,39 juta. Pada akhir September, BUMI memiliki saldo defisit modal US$ 2,83 miliar, naik dari US$ 2,69 miliar di akhir tahun lalu.

Baca Juga: Masih puasa bayar pokok utang, ini alasan Bumi Resources (BUMI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati