KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) masih menanggung kerugian di tahun 2021. Walau begitu, kerugian yang dialami emiten yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi ini mulai menipis. Mengutip laporan keuangan yang dirilis hari ini, FREN membukukan rugi bersih Rp 435,32 miliar di tahun 2021. Kerugian FREN jauh lebih baik dibanding kerugian tahun 2020 yang mencapai Rp 1,52 triliun. Perbaikan dari sisi bottom line tidak terlepas dari pertumbuhan top line emiten Grup Sinar Mas ini. Sepanjang tahun 2021, FREN membukukan pendapatan usaha hingga Rp 10,45 triliun. Pendapatan Smartfren naik 11,15% jika dibanding tahun 2020 yang tercatat Rp 9,4 triliun.
Baca Juga: Emiten Telekomunikasi Semakin Cemerlang di Tengah Transisi ke Digital Pendapatan dari jasa telekomunikasi data masih menjadi penopang hingga Rp 9,61 triliun. Pendapatan data tercatat lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang dibukukan Rp 8,62 triliun. Sementara itu, jasa telekomunikasi non-data berkontribusi hingga Rp 284,51 miliar. Pendapatan non-data ini juga meningkat 39,11% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp 265,53 miliar. Jasa interkoneksi menyumbang Rp 191,96 miliar terhadap total pendapatan usaha, serta lain-lain berkontribusi Rp 369,38 miliar. Keduanya tampak bertumbuh jika dibandingkan tahun 2020, masing-masing 12,86% dan 39,11%.