KONTAN.CO.ID - Serang – (3/11/22) PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (“BEKS”) terus mencatatkan berbagai pertumbuhan kinerja positif pada Kwartal III (Q3). Dengan berfokus pada ekspansi di sektor kredit konsumer, Perseroan mampu membukukan peningkatan mulai dari penyaluran kredit, NIM dan FBI. Dari sisi penyaluran kredit sampai dengan September 2022 perseroan mencatatkan kenaikan kredit menjadi sebesar Rp3,65 Triliun, atau naik Rp566,50 Miliar (18,47%) (YoY). Sedangkan dari sisi Fee Base Income (FBI) per september 2022 tumbuh secara signifikan sebesar 171,82%menjadi Rp67,91 Miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp24,98 Miliar. Pendapatan bunga juga tumbuh secara signifikan, yaitu sebesar 58,62% atau menjadi Rp332,15 Miliar, jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp209,41 Miliar. Pertumbuhan kredit tersebut juga didukung dengan perbaikan kualitas aset Perseroan yang ditandai dengan penurunan rasio non performing loan (NPL) net menurun 2.5% jika dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 4.5% diikuti perbaikan Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi lebih efisien menurun sebesar 52,41% (YoY).
Pendapatan Naik 171,82%, Bank Banten (BEKS) Berhasil Tumbuh Positif di Q3 2022
KONTAN.CO.ID - Serang – (3/11/22) PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (“BEKS”) terus mencatatkan berbagai pertumbuhan kinerja positif pada Kwartal III (Q3). Dengan berfokus pada ekspansi di sektor kredit konsumer, Perseroan mampu membukukan peningkatan mulai dari penyaluran kredit, NIM dan FBI. Dari sisi penyaluran kredit sampai dengan September 2022 perseroan mencatatkan kenaikan kredit menjadi sebesar Rp3,65 Triliun, atau naik Rp566,50 Miliar (18,47%) (YoY). Sedangkan dari sisi Fee Base Income (FBI) per september 2022 tumbuh secara signifikan sebesar 171,82%menjadi Rp67,91 Miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp24,98 Miliar. Pendapatan bunga juga tumbuh secara signifikan, yaitu sebesar 58,62% atau menjadi Rp332,15 Miliar, jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp209,41 Miliar. Pertumbuhan kredit tersebut juga didukung dengan perbaikan kualitas aset Perseroan yang ditandai dengan penurunan rasio non performing loan (NPL) net menurun 2.5% jika dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 4.5% diikuti perbaikan Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi lebih efisien menurun sebesar 52,41% (YoY).