KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (
KIJA) membukukan total penjualan dan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 640,6 miliar selama kuartal pertama 2021, atau meningkat 35% dibandingkan kuartal satu tahun lalu. Hal ini membuat kerugian bersih KIJA mengalami perbaikan, meski masih rugi Rp 53,5 miliar. Sekretaris Perusahaan Jababeka Muljadi Suganda menjelaskan pendapatan dari pilar bisnis
land development & property mencatat peningkatan sebesar 116% menjadi Rp 257,8 miliar di kuartal pertama 2021 dari Rp 119,6 miliar pada kuartal pertama 2020. "Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kinerja yang kuat dari penjualan kavling tanah yang melonjak dari Rp 35,1 miliar menjadi Rp 154,8 miliar di kuartal pertama 2021," kata Muljadi dia dalam keterbukaan informasi, Rabu (5/5).
Pendapatan dari pilar infrastruktur meningkat 7% menjadi Rp 357,6 miliar selama kuartal pertama 2021, dibandingkan dengan Rp 333,5 miliar pada periode yang sama tahun 2020. Semua segmen infrastruktur meningkat secara tahunan (yoy). Kontributor utama peningkatan ini berasal dari Bekasi Power yang mencatat kenaikan pendapatan sebesar Rp 17,7 miliar karena pembangkit listrik beroperasi lebih banyak pada kuartal pertama 2021 dibandingkan kuartal pertama 2020.
Baca Juga: KEK Kendal catat investasi masuk Rp 19,2 triliun hingga Maret 2021 Pilar
leisure & hospitality membukukan peningkatan pendapatan sebesar 22% yoy menjadi Rp 25,1 miliar pada kuartal pertama tahun 2021. Peningkatan ini terjadi pada semua segmen dalam pilar ini, terutama golf dan pariwisata. Segmen golf memberikan kontribusi sebesar 65% terhadap total pendapatan pilar
leisure & hospitality. Pendapatan berulang
(recurring revenue) dari pilar infrastruktur berkontribusi sebesar 56% terhadap total pendapatan di kuartal pertama 2021, dibandingkan dengan 70% pada kuartal pertama 2020. Penurunan kontribusi
recurring revenue ini terutama disebabkan adanya peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen
land development & property yang lebih besar dibandingkan pilar infrastruktur. Laba kotor meningkat 47% menjadi Rp 238,4 miliar di kuartal pertama 2021, dibandingkan Rp 162,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, margin laba kotor konsolidasi tercatat sebesar 37%, dibandingkan dengan 34% di periode yang sama tahun 2020. Peningkatan margin laba kotor disebabkan oleh meningkatnya kontribusi dari pilar
land development & property di kuartal I-2021 yang relatif bermarjin lebih tinggi daripada pilar infrastruktur.
Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi digital turut menopang bisnis emiten pergudangan Adapun rugi bersih yang dialami KIJA membaik secara signifikan dibandingkan dengan rugi bersih Rp 759,8 miliar pada kuartal pertama tahun sebelumnya. Peningkatan ini merupakan dampak pergerakan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"KIJA membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp 82,1 miliar pada kuartal pertama 2021 yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan rugi selisih kurs pada kuartal pertama 2020 sebesar Rp 699,1 miliar," jelas dia. EBITDA KIJA di kuartal pertama tahun 2021 tercatat sebesar Rp 207,2 miliar, naik 74% yoy dari sebesar Rp 119,1 miliar.
Baca Juga: KIJA targetkan marketing sales mencapai Rp 1,4 triliun di tahun ini Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati