KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF) mencetak kinerja yang positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021. Emiten retail ini membukukan pertumbuhan baik dari sisi
top line maupun
bottom line. Mengutip laporan keuangannya, LPPF mampu mengantongi laba bersih Rp 438,69 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, LPPF menanggung rugi hingga Rp 616,6 miliar. Perbaikan
bottom line tidak terlepas dari pertumbuhan pendapatan bersih hingga 22,72% secara
year on year (yoy) menjadi Rp 4,08 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu pendapatan bersih LPPF mencapai Rp 3,32 triliun.
Baca Juga: Akan buyback saham, Matahari Department Store (LPPF) anggarkan dana Rp 500 miliar Pendapatan eceran masih menjadi penopang dengan kontribusinya mencapai Rp 2,51 triliun. Capaian itu meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 2,13 triliun atau naik 18,08% yoy. Sementara, penjualan konsiyasi terkerek 35,96% yoy menjadi Rp 1,55 triliun. Adapun pendapatan jasa tercatat Rp 8,46 miliar atau menurun 83,07% yoy. Kendati kinerja sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021 tercatat membaik dibanding tahun lalu, manajemen LPPF mencermati kinerja khusus di kuartal ketiga 2021 lalu sebenarnya cukup berat. Mengutip keterangan Matahari Department Store, pendapatan bersih LPPF yang dibukukan Rp 515 miliar itu menurun 52% dibanding kuartal ketiga tahun 2020. LPPF juga menanggung rugi bersih Rp 94 miliar di kuartal ketiga tahun ini. Matahari Department Store mencatat, PPKM darurat yang dimulai pada awal Juli 2021 membuat LPPF menutup sejumlah gerai selama dua bulan. LPPF menutup sementara 117 gerai. Sementara 31 gerai tetap buka dengan berbagai pembatasan seperti kapasitas maksimum di mal, pembatasan jam operasional.
Baca Juga: Matahari Department Store (LPPF) bagi dividen interim Rp 100 per saham, ini jadwalnya PPKM masih berlanjut di bulan Agustus, akan tetapi terdapat perkembangan positif setiap minggunya. Pemerintah mulai mengizinkan pembukaan mal dan makan di tempat dengan batasan waktu. Adapun per September 2021, anak-anak di bawah usia 12 tahun diizinkan memasuki mal, pembatasan jam operasional dan kapasitas kegiatan makan dan minum di tempat umum mulai dilonggarkan. Hal ini mendorong kunjungan mal semakin tinggi. "Pada awal September, Matahari membuka 100% gerainya dan terus mengalami pemulihan positif dari minggu ke minggu. Hal ini berlanjut pada bulan Oktober dengan pemulihan mencapai lebih dari 70% dibandingkan dengan 2019," ungkap manajemen LPPF dalam siaran pers.
Adapun rencana ke depan, LPPF akan membuka dua gerai baru pada bulan Desember di Cianjur, Jawa Barat dan Batam, Kepulauan Riau. Sementara di tahun 2022, LPPF akan membuka 10 gerai baru. Di sisi lain, LPPF akan melakukan inisiatif baru barang dagangnya dengan peningkatan kecepatan penjualan, produktivitas, dan marjin kotor. "Matahari ditargetkan menghasilkan EBITDA Rp 1 triliun untuk 2021 dengan kas bersih positif dan pinjaman bank nihil. Kami memproyeksikan EBITDA 2022 sebesar Rp 1,8 triliun," pungkas LPPF.
Baca Juga: PPKM makin longgar, cermati saham-saham sektor retail berikut Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati