JAKARTA. Laba bersih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang kuartal pertama 2011 tumbuh 33,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 85,93 miliar. Pertumbuhan laba ini seiring dengan peningkatan pendapatan di kuartal I 2011 sebesar 36,3% menjadi Rp 1,540 triliun. "Sebagian besar laba kuartal pertama atau sekitar 63,5% dikontribusi oleh induk usaha. Sisanya dari anak usaha," ujar Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan melalui keterangan pers, Selasa, (3/5). Natal menambahkan, WIKA Beton merupakan anak usaha yang memberikan sumbangan laba bersih terbesar di antara anak usaha lainnya. Pada kuartal pertama 2011 kontribusi WIKA Beton mencapai 21,6% dari total laba bersih WIKA atau setara Rp 18,58 miliar. Sampai dengan akhir Maret 2011 WIKA telah mengantongi kontrak senilai Rp 2,35 triliun. Di antaranya proyek overburden crushing and conveying system di Tutupan-Tabalong, Kalsel senilai US$ 83,8 juta, proyek FO Ahmad Yani Summarecon Bekasi senilai Rp 144,5 miliar, dan proyek perpanjangan dermaga B 400 M di Dumai senilai Rp 130,51 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pendapatan naik, laba bersih WIKA ikut terdongkrak 33,7% di kuartal I
JAKARTA. Laba bersih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang kuartal pertama 2011 tumbuh 33,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 85,93 miliar. Pertumbuhan laba ini seiring dengan peningkatan pendapatan di kuartal I 2011 sebesar 36,3% menjadi Rp 1,540 triliun. "Sebagian besar laba kuartal pertama atau sekitar 63,5% dikontribusi oleh induk usaha. Sisanya dari anak usaha," ujar Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan melalui keterangan pers, Selasa, (3/5). Natal menambahkan, WIKA Beton merupakan anak usaha yang memberikan sumbangan laba bersih terbesar di antara anak usaha lainnya. Pada kuartal pertama 2011 kontribusi WIKA Beton mencapai 21,6% dari total laba bersih WIKA atau setara Rp 18,58 miliar. Sampai dengan akhir Maret 2011 WIKA telah mengantongi kontrak senilai Rp 2,35 triliun. Di antaranya proyek overburden crushing and conveying system di Tutupan-Tabalong, Kalsel senilai US$ 83,8 juta, proyek FO Ahmad Yani Summarecon Bekasi senilai Rp 144,5 miliar, dan proyek perpanjangan dermaga B 400 M di Dumai senilai Rp 130,51 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News