Pendapatan Naik pada Tahun 2023, Begini Rekomendasi Saham Emiten Jalan Tol



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten jalan tol diperkirakan masih prospektif di tahun 2024 usai membukukan kenaikan pendapatan di tahun lalu. Melansir laporan keuangan, sejumlah emiten jalan tol mencatatkan pertumbuhan yang cukup beragam di tahun 2023.

Sentimen lebaran juga memantik prospek emiten jalan tol dengan meningkatnya arus lalu lintas saat arus mudik maupun balik.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) misalnya mencatatkan laba bersih Rp 6,79 triliun di tahun 2023. Raihan itu naik 147,3% dari realisasi laba bersih di tahun 2022 yang sebesar Rp 2,74 triliun. Per akhir 2023, pendapatan JSMR sebesar Rp 21,31 triliun. Angka itu naik 28,56% dari pendapatan tahun 2022 yang sebesar Rp 16,58 triliun.


JSMR juga memprediksi sebanyak 1,86 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 hingga H2 Hari Raya Idul Fitri 2024 yang jatuh pada periode 3 April - 11 April 2024.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN) Usai Labanya Tertekan pada Tahun Lalu

Total volume lalu lintas (lalin) yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 54,13% jika dibandingkan lalin normal pada periode yang sama. Jika dibandingkan dengan periode Hari Raya Idul Fitri 2023, total volume lalin ini meningkat 5,94%.

Sementara, jumlah kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+7 (10 - 18 April 2024) diprediksi akan mencapai 1,87 juta kendaraan. Angka ini naik 1,4% dibandingkan dengan lalin saat Lebaran 2023, yaitu 1,84 juta kendaraan. Ini juga naik 56,2% terhadap lalin normal yang sebanyak 1,2 juta kendaraan.

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membukukan rugi Rp 233,74 miliar di tahun 2023. Ini berbanding terbaik dari laba tahun 2022 sebesar Rp 72,43 miliar. Kerugian itu terjadi di tengah kenaikan pendapatan ke Rp 1,68 triliun di tahun lalu. Ini naik 20,29% dari pendapatan di tahun 2022 yang sebesar Rp 1,40 triliun.

Sayangnya, META memprediksi ada kecenderungan penurunan arus lalu lintas harian rata-rata (LHR) di ruas tol milik mereka selama periode Lebaran 2024. Jalan tol yang dimaksud adalah Jalan Tol Makassar dan Jalan Tol BSD (Pondok Aren-Serpong). Kedua jalan tol ini merupakan jalan tol urban.

Di Jalan Tol Makassar, diprediksi akan terjadi penurunan lalu lintas harian rata-rata (LHR) sekitar 7% dari hari biasa. Sementara, untuk Jalan Tol BSD, pada H-7 dan H+7 untuk arus mudik dan arus balik lebaran diperkirakan akan terjadi penurunan trend traffic sekitar 23% dari LHR hari biasa.

Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada melihat, kenaikan pendapatan emiten jalan tol disebabkan oleh kenaikan tarif tol. Ini diiringi oleh pertumbuhan volume lalu lintas (lalin) di sepanjang tahun 2023.

“JSMR diuntungkan lebih tinggi, karena memiliki lebih banyak ruas jalan tol,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (5/4).

Pada masa Lebaran 2024, Reza melihat kenaikan volume lalu lintas di jalan tol yang dilalui pemudik bisa ada di kisaran 8%-10%. Salah satu sentimen positif kenaikannya adalah diskon tarif tol yang diberlakukan selama periode Lebaran 2024.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Jagoan Analis Usai IHSG Berfluktuasi pada Awal Kuartal II

“Diskon tarif tol memberikan efek positif sepanjang juga diikuti oleh peningkatan volume kendaraan yang melintas,” tuturnya.

Setelah periode Lebaran 2024, kinerja emiten jalan tol masih akan prospektif, asalkan mobilitas masih tinggi dan ada pembukaan ruas tol baru.

“Pembukaan ruas tol baru yang nantinya akan saling terhubung satu sama lain bisa meningkatkan mobilitas kendaraan. Pengembangan pemukiman di suatu wilayah juga dapat memberikan potensi pembukaan ruas tol baru,” paparnya.

Reza pun merekomendasikan beli untuk JSMR dan CMNP dengan target harga Rp 6.800 dan Rp 1.800 per saham.

 
JSMR Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi