Pendapatan Panorama Sentrawisata (PANR) lebih rendah daripada ekspektasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 13,91% menjadi Rp 4,34 triliun hingga akhir kuartal III-2018 daripada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,81 triliun. Sementara pendapatan usaha atau pendapatan bersih naik 18,49% menjadi Rp 1,73 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun.

Meski pendapatan naik, emiten yang bergerak di bidang pariwisata ini malah mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan Rp 13,34 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, PANR masih mencetak laba Rp 27,95 miliar.

Kerugian ini terutama terjadi karena beberapa hal. Beban pokok pendapatan yang naik 23,63% menjadi Rp 1,36 triliun dari periode tahun lalu Rp 1,10 triliun.


PANR juga mencatatkan beban bunga sebesar Rp 44,26 miliar. Padahal, beban bunga ini lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 63,01 miliar. Tapi, tahun lalu PANR juga mencatat ekuitas pada entitas asosiasi Rp 33,46 miliar dan pendapatan bunga Rp 12,04 miliar.

"Kinerja kuartal III-2018 masih dibawah ekspektasi, disebabkan baru pulihnya destinasi-destinasi wisata seperti Bali dan Lombok yang sebelumnya terkena bencana alam. Namun diharapkan pendapatan dari sector inbound akan terus meningkat," kata Karsono Probosetio, Sekretaris Perusahaan PANR, pekan lalu.

Sebelumnya, PANR menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% pada akhir tahun 2018. Akan tetapi melihat realitas dari perkembangan industri belakangan ini, termasuk penguatan kurs dollar Amerika Serikat (AS), PANR akan menyesuaikan kembali target. Namun manajemen enggan berkomentar untuk target baru tersebut karena masih dalam proses perhitungan. Bila merujuk ke pendapatan perusahaan tahun lalu, PANR mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2 triliun.

Pada kuartal III-2018, yang berkontribusi paling besar pada pendapatan PANR adalah penjualan jasa tours and travel (inbound & outbound) dengan total Rp 1,54 triliun atau naik 26,03% menjadi Rp 1,22 triliun dari periode tahun lalu. Sementara pendapatan lain disumbang dari penjualan tiket pesawat, jasa konvensi dan hotel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati