KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pariwisata, atau PT Panorama Sentrawisata Tbk (
PANR) menilik peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan pada tahun ini. PANR memproyeksikan pendapatan bisa bertumbuh hingga dua kali lipat dari pencapaian tahun 2022.
Corporate Secretary Panorama Sentrawisata AB Sadewa menyampaikan, pendapatan di sepanjang tahun ini diestimasikan dapat mencapai level Rp 2,9 triliun. Bersamaan dengan pertumbuhan tersebut, pihaknya juga berharapa akan ada pertumbuhan laba yang lebih baik dari tahun lalu. "Terkait dengan pertumbuhan laba tentunya juga memperhatikan kontrol biaya yang selama ini dilakukan perseroan melalui strategi
smart operation, dengan biaya yang lebih dapat dikontrol maka laba juga dapat tumbuh lebih baik," ungkap AB Sadewa, ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/5).
Baca Juga: Pendapatan Panorama Sentrawisata (PANR) Tumbuh 350% Selama Kuartal I-2023 Sekedar gambaran, PANR berhasil meraih kinerja memuaskan selama periode awal tahun ini. PANR membukukan kenaikan pendapatan sebesar 350% di kuartal I dibanding periode yang sama tahun lalu. Di mana, pendapatan selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 832 miliar. Jika diperinci, kontribusi pendapatan PANR selama kuartal I-2023 didominasi oleh pilar usaha Travel & Leisure yang menangani wisatawan Indonesia yang bepergian di dalam negeri ataupun keluar negeri. Kemudian disusul oleh pilar usaha Inbound yang menangani wisatawan mancanegara berlibur di Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Manajemen PANR pun memproyeksikan pilar Travel and Leisure dengan
market domestik (ritel dan
corporate) masih akan menjadi kontributor pendapatan utama selama tahun ini, yang disusul oleh pendapatan dari Pilar Inbound dengan market wisman. Untuk menjaga pertumbuhan bisnis tersebut, PANR berfokus pada inovasi produk baru dengan
market profile yang berkembang saat ini, seperti
community based tourism, dan
moslem tour. Selain itu, digitalisasi di sisi
back-end juga menjadi fokus untuk dapat menerapkan
smart operation.
"Terkait ekspansi, Perseroan masih menangkap momentum yang ada yaitu
pent-up demand, sambil Perseroan melihat peluang usaha yang akan menjadi trend pariwisata ke depan," tambahnya. Dia juga menyampaikan, beberapa katalis yang dapat mendorong bisnis PANR pada tahun ini antara lain, musim liburan sekolah di pertengahan tahun, musim liburan Nataru 2023, demand untuk perjalanan
incentive trip dari Perseroan, serta beberapa tanggal merah yang berdekatan dengan
weekend. Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 36,1 miliar selama kuartal pertama 2023. Situasi ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu, di mana PANR masih mencatat kerugian. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .