KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk (
PANR) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja apik selama kuartal I-2023. Kinerja memuaskan tersebut didorong oleh industri pariwisata yang semakin menunjukkan pemulihannya di awal tahun ini. Berdasarkan siaran pers yang diterima Kontan.co.id Jumat (28/4), PANR membukukan kenaikan pendapatan sebesar 350% di kuartal I dibanding periode yang sama tahun lalu. Di mana, pendapatan selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 832 miliar. Direktur Keuangan Panorama Sentrawisata Angreta Chandra menyatakan bahwa dari pendapatan yang diterima, Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 36,1 miliar. Situasi ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu, di mana PANR masih mencatat kerugian.
Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) Optimistis Pendapatan pada Kuartal I Bakal Melonjak “Tumbuhnya Pendapatan pada kuartal I ini tidak lepas dari beragam konsolidasi internal,
re-alignment, dan momentum
pent-up demand yang ada sehingga kami bisa membukukan kinerja positif sesuai harapan
shareholder dan manajemen," kata Angerta dalam keterangannya. Jika diperinci, kontribusi pendapatan PANR selama kuartal I-2023 didominasi oleh pilar usaha Travel & Leisure yang menangani wisatawan Indonesia yang bepergian di dalam negeri ataupun keluar negeri. Kemudian disusul oleh pilar usaha Inbound yang menangani wisatawan mancanegara berlibur di Indonesia, Thailand, dan Malaysia. “Kira-kira saat ini kontribusi dari pilar Travel & Leisure sebesar 85% namun peluang untuk pilar
Inbound untuk tumbuh sangat kuat karena permintaan wisman yang ingin berlibur di 3 negara tempat kami beroperasi begitu tinggi” tambah Angreta. Pada kuartal I-2023 tercatat Panorama telah menangani lebih dari 100 ribu wisatawan baik wisnus ataupun wisman dengan tujuan di destinasi Indonesia maupun luar negeri. Jumlah ini juga termasuk perjalanan bisnis dari Perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Beragam destinasi favorit dalam negeri untuk periode lebaran juga diminati seperti Bali, dan Labuan Bajo; sementara untuk destinasi luar negeri seperti Jepang, Korea Selatan, dan negara di Asia Tenggara. “Perseroan optimis kinerja 2023 akan memberikan keuntungan maksimal bagi para pemegang saham karena trend pertumbuhan sektor pariwisata kembali ke jalur sebelum pandemic, yaitu pariwisata sebagai
economic contributor baik secara nasional maupun global” tutup Angreta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .