Pendapatan Pelita Samudera (PSSI) di kuartal I naik 9% ditopang oleh lini bisnis baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan volume di lini bisnis baru mendorong kinerja PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) di kuartal I 2019. Berdasarkan keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Selasa (29/4) pendapatan bersih perseroan di kuartal I mencapai US$ 17,7 juta alias tumbuh 9% dari sekitar US$ 16,2 juta dollar AS di kuartal I/2018. 

Disebutkan kenaikan tersebut sangat memuaskan di tengah turunnya harga batubara dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun 2018. Perseroan memulai lini bisnis baru di kapal kargo curah, mother vessel pada akhir kuartal I 2018. Segmen MV telah berkontribusi sebesar 250.000 metrik ton dari total volume keseluruhan sebesar 7,8 juta metrik ton di kuartal I/2019.

Total kapasitas pengangkutan MV di kuartal I/2019 sebesar 174.600 DWT dibandingkan 31,000 DWT dari kuartal I/2018, yang melakukan pengangkutan batubara dan juga bijih nikel. Perseroan juga baru saja menyelesaikan transaksi pembelian kapal MV kelas handy size sehingga sampai saat ini total kapal kargo curah yang dimiliki sebanyak 5 MV, yang mana 3 MV baru mulai beroperasi di kuartal I 2019.


Sedangkan untuk tarif pelanggan mengalami kenaikan untuk segmen kapal tunda dan tongkang serta Floating Loading Facility (FLF) yang berkontribusi terhadap naiknya pendapatan di kuartal I 2019 sebesar 9%, tetapi marjin laba bruto mengalami penurunan sebesar 8%.

Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar, upah kru kapal serta depresiasi kapal yang sejalan dengan penambahan aset kapal sebagai bagian dari program ekspansi armada.

Jumlah aset tidak lancar mengalami kenaikan sekitar 24% dari 31 Desember 2018 yang dikontribusikan dari pembelian 2 kapal MV kelas Supramax yang telah mulai beroperasi di kuartal I 2019.

Jumlah liabilitas juga mengalami peningkatan sekitar 33% dibandingkan Desember 2018 karena adanya penarikan pinjaman jangka pendek sebesar US$ 5 juta dari Citibank Indonesia dan utang lain-lain sebesar US$ 8,75 juta yang sebagian digunakan untuk pembelian 1 unit kapal MV kelas Supramax.

Total aset juga mengalami kenaikan sekitar 13% dari US$ 110,11 juta pada Desember 2018 menjadi US$ 124,96 juta di kuartal I 2019.

Walau begitu, jumlah laba komprehensif mengalami penurunan sebesar 15% di kuartal I 2019 sebesar US$ 2,2 juta dari US$ 2,6 juta pada periode yang sama tahun lalu dengan adanya kenaikan beban pokok pendapatan.

Namun struktur modal perseroan disebutkan tetap terjaga dengan baik karena dari rasio gearing yang meningkat sebesar 2% ke 27% di kuartal pertama 2019 dari 29% di kuartal I 2018.

Rasio hutang terhadap aset dan rasio hutang terhadap ekuitas juga lebih baik sebesar 0,23 dan 0,38 di kuartal I 2019 yang lebih rendah dari masing-masing 0,29 dan 0,48 di kuartal pertama 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi