JAKARTA. Berdasarkan analisis lembaga survei Nielsen, naiknya pendapatan per kapita di Indonesia pada 2010 yang sebesar US$ 3.015 dari tahun sebelumnya sebesar US$ 2.327 mempengaruhi pola konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan produk sehari-hari. Khususnya untuk produk konsumsi cepat habis atau fast moving consumer goods (FMCG).Bahkan IMF World Fact Book memprediksi, pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia pada 2011 akan berada di atas angka US$ 3.000. Dari 53 produk yang dikelompokkan sebagai produk konsumsi cepat habis, beberapa produk yang permintaannya sangat tinggi di Indonesia itu adalah pelembut rambut, susu cair, pasta gigi, keju, popok bayi, ikan dan daging beku. Untuk kalangan menengah ke atas, konsumsi keju pada 2010 naik 38% ketimbang 2009. Sementara ikan dan daging beku naik 23% dan popok bayi sebesar 74%. "Konsumen lebih rela mengeluarkan uang lebih memilih untuk membeli produk tersebut tanpa pertimbangan sebelumnya, Sebab bagi mereka kategori produk tersebut sudah menjadi bagian produk penting untuk kebutuhan sehari-harinya," jelas Venu Madhav Executive Director Of Client Leadership Nielsen.
Pendapatan per kapita naik, belanja produk konsumsi cepat habis ikut terdongkrak
JAKARTA. Berdasarkan analisis lembaga survei Nielsen, naiknya pendapatan per kapita di Indonesia pada 2010 yang sebesar US$ 3.015 dari tahun sebelumnya sebesar US$ 2.327 mempengaruhi pola konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan produk sehari-hari. Khususnya untuk produk konsumsi cepat habis atau fast moving consumer goods (FMCG).Bahkan IMF World Fact Book memprediksi, pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia pada 2011 akan berada di atas angka US$ 3.000. Dari 53 produk yang dikelompokkan sebagai produk konsumsi cepat habis, beberapa produk yang permintaannya sangat tinggi di Indonesia itu adalah pelembut rambut, susu cair, pasta gigi, keju, popok bayi, ikan dan daging beku. Untuk kalangan menengah ke atas, konsumsi keju pada 2010 naik 38% ketimbang 2009. Sementara ikan dan daging beku naik 23% dan popok bayi sebesar 74%. "Konsumen lebih rela mengeluarkan uang lebih memilih untuk membeli produk tersebut tanpa pertimbangan sebelumnya, Sebab bagi mereka kategori produk tersebut sudah menjadi bagian produk penting untuk kebutuhan sehari-harinya," jelas Venu Madhav Executive Director Of Client Leadership Nielsen.