Pendapatan perusahaan media News Corp anjlok 22% akibat pandemi Covid-19



KONTAN.CO.ID - PANDEMI Covid-19 turut menekan bisnis media. Salah satunya dialami oleh News Corp. Pendapatannya pada kuartal IV yang berakhir pada Juni 2020 anjlok 22% menjadi US$ 1,92 miliar.

Meluasnya penutupan bisnis akibat dampak krisis Covid-19 telah menghantam penjualan iklan baik di surat kabar maupun media online perusahaan ini. Laporan penurunan pendapatan tersebut membuat saham perusahaan milik Rubert Murdoch turun 3% pada pembukaan perdagangan Jumat (7/8).

Seperti diketahui, News Corp merupakan pemilik sejumlah media massa di antaranya The Times, The Sun dan The Sunday Times di Inggris, surat kabar Australia, The Australian, The Daily Telegraph, The Herald Sun, Dow Jones, dan New York Post


Baca Juga: Senat AS melarang aplikasi TikTok di perangkat yang dikeluarkan pemerintah

News Corp telah memisahkan Down Jones menjadi unit baru. "Penciptaan segmen Dow Jones memungkinkan kita untuk membuat perbandingan langsung dengan New York Times," kata Chief Executive News Corp Robert Thomson dikutip Reuters, Jumat (7/8).

Langganan digital The Wall Street Journal, bagian dari unit Dow Jones, tumbuh 23% menjadi lebih dari 2,2 juta langganan rata-rata pada kuartal tersebut dan mewakili 75% dari total langganan.

The New York Times Co mengatakan minggu lalu unit digitalnya mengambil alih bisnis percetakan lama untuk pertama kalinya. Pendapatan iklan di unit terbesar News Corp, News Media, yang sekarang tidak termasuk Dow Jones lagi di dalamnya, turun sebesar US$ 290 juta.

Bisnis besar, terutama industri travel dan makan, telah mengurangi belanja iklan sebagai stratgei untuk bertahan di tengah pukulan pandemi. Namun, pendapatan News Corp ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata perkiraan analisis menurut data IBES dari Refinitiv sebesar US$ 1,85 miliar.

Perusahaan mengatakan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham adalah $ 397 juta atau 67 sen per saham, karena $ 292 juta biaya penurunan nilai non-tunai terkait dengan aset tetap di Inggris dan Australia dan biaya restrukturisasi yang lebih tinggi karena pandemi.

Baca Juga: China memperingatkan Jepang, larangan TikTok akan memengaruhi hubungan kedua negara

News Corp telah mempertimbangkan alternatif strategis untuk unit Storyful yang berbasis di Dublin.

Sementara pekan lalu, pekan lalu, James Murdoch mengundurkan diri dari dewan News Corp karena tidak setuju dengan sejumlah keputusan strategis yang dibuat oleh perusahaan yang didirikan ayahnya tersebut.

Editor: Yudho Winarto