JAKARTA. Jika biasanya emiten bakal menyambut tahun buku yang baru dengan optimisme yang tinggi, maka lain halnya dengan PT Asia Pacific Fiber Tbk (POLY). Tahun depan sepertinya masih menjadi tahun yang sulit bagi produsen serat sintetis ini. "Jika melihat pencapaian hingga September tahun ini, sepertinya tahun depan justru turun 8% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012," ujar Tunaryo, Sekertaris Perusahaan POLY, (12/12).Catatan saja, hingga September lalu manajemen membukukan pendapatan US$ 431.6 juta, turun 0,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 434,31 juta.Sementara, posisi pendapatan POLY full years 2012 mencapai US$ 599,33 juta. Jika mengacu pada penurunan 8%, maka target pendapatan POLY tahun depan diproyeksikan sebesar US$ 551,38 juta.Tunaryo bilang, ada dua hal yang melatarbelakangi pesimisme perusahaan di tahun depan. Pertama, soal ekspansi yang tertunda karena urusan restrukturisasi utang yang tak kunjung usai. "Lalu, jika melihat pasar saat ini juga sepertinya masih menekan harga jual," imbuh Tunaryo.Memang, harga kapas global saat ini sudah berada di level US$ 2.027 per ton. Harga ini sudah turun 41% jika dibandingkan harga kapas dunia pada 2011 yang mencapai US$ 3.404 per ton. Kondisi ini juga turut menurunkan permintaan akan serat fiber.Belum lagi, impor benang Indonesia tahun lalu meningkat 76% yang membuat harga produk POLY juga semakin tertekan. Situasi ini juga membuat manajemen pesimis untuk membuat posisi laba bersihnya tahun depan lebih positif."Industri tekstil masih banyak kendala. Bottom line yang positif tahun depan sepertinya belum bisa tercapai," tutur Tunaryo.Namun, paling tidak usaha manajemen untuk memproduksi produk khusus untuk sektor hilir mulai membuahkan hasil. Kuartal III tahun ini, rugi bersih POLY tercatat sebesar US$ 17,99 juta, susut 71% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya ketika POLY mencatat rugi bersih US$ 62,13 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pendapatan POLY tahun depan diproyeksikan turun 8%
JAKARTA. Jika biasanya emiten bakal menyambut tahun buku yang baru dengan optimisme yang tinggi, maka lain halnya dengan PT Asia Pacific Fiber Tbk (POLY). Tahun depan sepertinya masih menjadi tahun yang sulit bagi produsen serat sintetis ini. "Jika melihat pencapaian hingga September tahun ini, sepertinya tahun depan justru turun 8% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012," ujar Tunaryo, Sekertaris Perusahaan POLY, (12/12).Catatan saja, hingga September lalu manajemen membukukan pendapatan US$ 431.6 juta, turun 0,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 434,31 juta.Sementara, posisi pendapatan POLY full years 2012 mencapai US$ 599,33 juta. Jika mengacu pada penurunan 8%, maka target pendapatan POLY tahun depan diproyeksikan sebesar US$ 551,38 juta.Tunaryo bilang, ada dua hal yang melatarbelakangi pesimisme perusahaan di tahun depan. Pertama, soal ekspansi yang tertunda karena urusan restrukturisasi utang yang tak kunjung usai. "Lalu, jika melihat pasar saat ini juga sepertinya masih menekan harga jual," imbuh Tunaryo.Memang, harga kapas global saat ini sudah berada di level US$ 2.027 per ton. Harga ini sudah turun 41% jika dibandingkan harga kapas dunia pada 2011 yang mencapai US$ 3.404 per ton. Kondisi ini juga turut menurunkan permintaan akan serat fiber.Belum lagi, impor benang Indonesia tahun lalu meningkat 76% yang membuat harga produk POLY juga semakin tertekan. Situasi ini juga membuat manajemen pesimis untuk membuat posisi laba bersihnya tahun depan lebih positif."Industri tekstil masih banyak kendala. Bottom line yang positif tahun depan sepertinya belum bisa tercapai," tutur Tunaryo.Namun, paling tidak usaha manajemen untuk memproduksi produk khusus untuk sektor hilir mulai membuahkan hasil. Kuartal III tahun ini, rugi bersih POLY tercatat sebesar US$ 17,99 juta, susut 71% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya ketika POLY mencatat rugi bersih US$ 62,13 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News