KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan industri asuransi jiwa di Tanah Air tampak lesu, ini seiring dari penurunan total pendapatan premi sepanjang tiga bulan pertama atau kuartal I 2023. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) membukukan bahwa total pendapatan premi di kuartal I 2023 sebesar Rp 45,6 triliun, menurun 6,9%
year on year (YoY) bila dibandingkan periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp 48,99 triliun. Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menjelaskan penurunan premi ini dilihat dari jenis produknya disebabkan oleh menurunnya
unitlink.
“Penurunan premi itu dilihat secara aspek data dan aspek waktu. Kalau data, pendapatan premi turun, tapi dari jenis produk yang turun adalah
unitlink, dari kanal distribusi yang turun bancassurance agennya, dan dari cara pembayaran yang turun adalah
single premium. Jadi secara kombinasi, yang turun itu
unitlink single premium yang dipasarkan lewat bancassurance,” ujarnya.
Baca Juga: Tugu Insurance Raih Best Sharia Finance 2023 Budi menuturkan, premi pada produk
unitlink menurun sebesar 20,9% YoY menjadi Rp 22,98 triliun di kuartal I 2023, sementara di kuartal I 2022 nilainya mencapai Rp 20,07 triliun. “Kalau dibandingkan dengan kuartal I 2022 yang berubah adalah antara 31 Maret 2022 dan 31 Maret 2023. Di kuartal I/2022 belum ada SEOJK PAYDI, tetapi di kuartal I 2023 sudah sepenuhnya tunduk ke SEOJK PAYDI,” tuturnya. Budi menegaskan penurunan kinerja
unitlink ini bukan dikarenakan adanya permasalahan pada asuransi jiwa, namun memang adanya konsolidasi dalam memasarkan produk PAYDI. “Jadi butuh kesiapan anggota kami untuk menerapkan dengan baik,
mentaining agen, dan sebagainya. Lebih lanjut Budi menambahkan tren pendapatan premi ke depannya akan pulih, hanya saja butuh sedikit waktu. Dia menyebutkan, ada dua hal yang akan menunjang kinerja premi ke depan pertama, perusahaan asuransi jiwa telah melakukan penyesuain produk
unitlink.
Baca Juga: AXA Mandiri Luncurkan Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah, Ini Keunggulannya Kedua, sebetulnya
unitlink ini memang menawarkan fleksibilitas yang cocok bagi sebagian masyarakat contohnya kepada generasi muda. “Masyarakat muda ini kan makin lama makin dominan, jadi saya 100% percaya
unitlink akan naik lagi karena menjawab kebutuhan mereka yang muda, cuma butuh sedikit waktu setelah SEOJK,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi