Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Great Eastern Rp 20 Miliar di Semester I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) mencatatkan kinerja positif terkait asuransi rekayasa atau engineering pada semester I-2024.

Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan, Great Eastern meraih pendapatan premi asuransi rekayasa sebesar Rp 20 miliar pada semester I-2024.

"Nilai itu meningkat 20%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (30/7).


Kata Linggawati, capaian kinerja positif asuransi rekayasa tersebut disumbang dari sektor asuransi konstruksi (construction all risks dan erection all risks) yang memakan porsi sebesar 70%. Selain itu, asuransi alat berat sebesar 20%, sedangkan porsi 10% dari jenis asuransi lainnya.

Dia menerangkan pertumbuhan premi asuransi konstruksi perusahaan didukung peningkatan konstruksi sipil di sektor komersial, seperti perumahan, perkantoran, pergudangan, mal. Ditambah dari sektor industrial atau pembangunan pabrik, terutama pabrik otomotif, makanan, dan pengolahan hasil tambang.

Baca Juga: Bisnis Asuransi Properti di Sejumlah Asuransi Catat Kinerja Positif pada Semester I

Linggawati mengatakan Great Eastern mematok target perolehan premi dari lini asuransi rekayasa hingga akhir tahun ini sebesar Rp 46 miliar.

Untuk mencapai target tersebut, dia menyebut, perusahaan akan berfokus pada kerja sama dengan beberapa perusahaan pengembang properti, klien-klien eksisting Great Eastern, maupun broker asuransi untuk meningkatkan penetrasi.

"Selain itu, memberikan solusi yang komprehensif terhadap kebutuhan asuransi konstruksi dengan menyediakan jaminan dan harga yang kompetitif," katanya.

Untuk ke depannya, Linggawati bilang, Great Eastern optimistis prospek asuransi rekayasa masih sangat bagus pada semester II-2024.

Hal itu seiring makin gencarnya usaha pemerintah untuk memberikan insentif bagi penanaman modal dalam negeri maupun asing, baik untuk pembangunan Ibu Kotan Negara (IKN) maupun insentif bagi industri manufaktur, seperti otomotif dan pengolahan hasil tambang. 

"Great Eastern berharap dapat memperoleh tambahan premi dari sektor-sektor tersebut," tuturnya.

Meskipun demikian, Linggawati berharap stabilitas politik dan ekonomi makin membaik sehingga membuat realisasi investasi dan pembangunan bisa berjalan lebih lancar pada semester II-2024.

Dia juga berharap stabilitas nilai tukar rupiah dan suku bunga juga turut membaik. Sebab, hal itu menjadi pendorong realisasi berbagai proyek yang sudah dicanangkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. 

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi rekayasa atau engineering pada kuartal I-2024 sebesar Rp 1,14 triliun. Nilai itu meningkat signifikan 15,4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 993 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat