Pendapatan Premi Mega Insurance Meningkat 30% pada Kuartal I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) menyampaikan bahwa pendapatan premi perusahaan pada kuartal I-2024 telah melebihi target yang telah ditetapkan.

President Director Mega Insurance Tomy Ferdiansah mengatakan, pendapatan premi pada kuartal I-2024 mengalami peningkatan sebesar 30% menjadi Rp 501 miliar, angka ini meningkat dibandingkan pendapatan premi pada kuartal I-2023 sebesar Rp 386 miliar.

"Tahun ini kami fokus pada bisnis dengan risiko yang baik. Dengan adanya manajemen risiko yang baik, maka pendapatan premi perusahaan diharapkan menghasilkan peningkatan profit dan kualitas service untuk seluruh stake holder," kata Tomy kepada Kontan.co.id, Kamis (20/6).


Sampai dengan kuartal-2024 ini, Tomy menyebut kinerja perusahaan masih sejalan dengan strategi yang telah direncanakan. Mega Insurance yakin dapat memperoleh peningkatan profit dan kualitas service sampai dengan pengunjung tahun 2024.

"Kami melakukan seleksi risiko dengan baik, memanfaatkan digital, meningkatkan market share pada existing bisnis dengan result yang baik, dan menambah saluran distribusi baik direct maupun Kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia," tandasnya.

Baca Juga: Lini Asuransi Kendaraan dan Properti Menopang Bisnis Mega Insurance

Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat adanya pertumbuhan kinerja industri asuransi umum di awal tahun atau kuartal I-2024. Pertumbuhan ini terlihat dari premi industri asuransi umum yang tercatat senilai Rp 32,7 triliun atau tumbuh 26,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 25,4 triliun.

Adapun dari seluruh lini bisnis asuransi, tercatat hanya tiga lini bisnis yang terkontraksi pada kuartal I-2024 ini yakni Asuransi Property, Asuransi Aviation, Asuransi Satelit, Asuransi Liability, dan Asuransi Kecelakaan diri. 

Sementara itu, pembayaran klaim industri asuransi umum pada kuartal I-2024 juga mengalami kenaikan sebanyak 16,9% menjadi Rp 11,5 triliun secara year on year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 9,9 triliun.

Kenaikan klaim ini terjadi hampir pada sebagian lini usaha, sedangkan terdapat lima lini usaha yang mencatatkan adanya penurunan pembayaran klaim pada periode ini. Lini usaha tersebut adalah Asuransi Property, Asuransi Aviation, Asuransi Satelit, Asuransi Liability, dan Asuransi Kecelakaan diri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari