Pendapatan Premi Unitlink MSIG Life Tumbuh 17% per September 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa, PT MSIG Life Tbk. (LIFE) optimistis bisa menjaga pertumbuhan pendapatam premi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) alias unitink hingga tahun 2025.

CEO & Presiden Direktur MSIG Life, Wianto Chen mengatakan, optimistis tersebut didorong oleh pendapatan premi dari lini usaha PAYDI MSIG Life yang naik sebesar 17% secara year on year (yoy) pada September 2024. 

“Dan kami optimis tren pertumbuhan ini bisa berlanjut sampai akhir tahun,” kata Wianto kepada Kontan.co.id, Rabu (6/11). 


Wianto menilai, faktor yang menjadi sentimen terhadap perolehan premi dari PAYDI ke depannya yaitu, datang dari tren pasar yang shifting ke produk asuransi tradisional, “Namun, pangsa pasar PAYDI masih ada dan jadi lebih tersegmentasi, ini sejalan dengan aturan minimum premi," imbuhnya. 

Baca Juga: Kinerja Tugu Insurance (TUGU) Diyakini Masih Akan Tumbuh hingga Akhir Tahun

Lebih lanjut, Wianto menyebutkan, strategi yang dilakukan MSIG Life untuk meningkatkan premi PAYDI diantaranya yakni, MSIG Life terus beradaptasi dengan perubahan regulasi. 

“Kami akan terus memantau dan menyesuaikan operasi perusahaan dengan regulasi baru, guna memastikan kepatuhan dan efisiensi,” kata dia. 

Strategi selanjutnya, Wianto bilang, MSIG Life senantiasa melakukan inovasi produk. Salah satunya yaitu, dengan mengintegrasikan umpan balik pelanggan dan tren pasar untuk menghadirkan produk yang kompetitif dan menambahkan fitur asuransi tambahan (rider) sesuai kebutuhan nasabah. 

Selain itu, Wianto mengatakan, MSIG Life juga melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan pendapatan dari PAYDI, dengan cara terus memperbaiki layanan terhadap pelanggan. 

Menurut dia, hal itu dilakukan dengan teknologi dan pelatihan, supaya dapat menaikkan kepuasan dan mempertahankan loyalitas nasabah.

“Bagi kami, produk unit link di industri asuransi jiwa memiliki prospek yang baik karena produk PAYDI menawarkan fleksibilitas bagi nasabah untuk menentukan anggaran dan pilihan proteksi sesuai kebutuhan mereka, sehingga paydi tetap memiliki segmen pasarnya sendiri," ujar Wianto. 

Ia menambahkan, secara umum PAYDI ditujukan untuk segmen menengah ke atas, di mana hal ini sejalan dengan aturan minimum premi dan memiliki pemahaman finansial dan investasi baik serta mencari solusi asuransi-investasi jangka panjang.

Baca Juga: Asuransi Kesehatan Masih Menjadi Pegangan

Selanjutnya: IHSG Anjlok 1,44%, Asing Banyak Memburu Saham-Saham Ini, Rabu (6/11)

Menarik Dibaca: Alibaba DAMO Academy Meluncurkan Model Perkiraan Cuaca Canggih “Baguan”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati