Pendapatan produsen tembakau iris Indonesian Tobacco (ITIC) meningkat 34,7%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 34,7% sepanjang tahun 2020. Pendapatan ITIC bertambah dari Rp 166,57 miliar pada 2019 menjadi Rp 224,3 miliar pada tahun lalu.

Kenaikan pendapatan ini didorong oleh meningkatnya penjualan ITIC di dalam negeri. Sebelum dikurangi retur dan diskon, penjualan lokal ITIC mencapai Rp 227,43 miliar atau meningkat 35,9% secara year on year (yoy) dari Rp 167,40 miliar pada 2019. Sebaliknya, penjualan ekspor ITIC justru turun 10,3% yoy, dari Rp 2,28 miliar menjadi Rp 2,05 miliar. 

Dari segi bottom line, ITIC juga berhasil membalikkan keadaan. Pada tahun 2019, ITIC mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 7 miliar. Sementara pada tahun 2020, ITIC membukukan laba tahun berjalan Rp 6,12 miliar.


Selain karena kenaikan pendapatan, laba bersih ini juga diperoleh dari beban keuangan yang berkurang 5,7% yoy, dari Rp 19,7 miliar menjadi Rp 18,58 miliar. Denda pajak ITIC juga berkurang jauh, yakni sebesar 55,8% yoy menjadi Rp 5,24 miliar dari sebelumnya Rp 11,85 miliar. 

Baca Juga: Pemicu saham-saham emiten rokok, HMSP, GGRM, ITIC dan RMBA kompak menguat

Di samping itu, ITIC juga membukukan keuntungan penjualan aset tetap sebesar Rp 18,48 juta, dari sebelumnya rugi Rp 27,69 juta. Rugi selisih kurs ITIC juga berkurang dari Rp 9,27 juta pada 2019 menjadi hanya Rp 83,67 ribu pada 2020.

Adapun aset ITIC sepanjang 2020 naik 12,8 yoy menjadi Rp 505,08 miliar. Hal ini sejalan dengan utang yang meningkat 24% yoy menjadi Rp 225,25 miliar dan ekuitas yang tumbuh 5,1% yoy menjadi Rp 279,83 miliar. 

Baca Juga: Harga rokok berpeluang naik, Indonesian Tobacco timbang opsi mengerek harga produk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati