Pendapatan Provident Agro (PALM) tumbuh 23,15% di kuartal I 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Provident Agro Tbk membukukan kinerja yang prima di tiga bulan pertama tahun ini. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, emiten sawit berkode saham PALM ini membukukan pendapatan sebesar Rp 59,98 miliar. Realisasi tersebut naik 23,15% bila dibandingkan dengan pendapatan PALM pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 48,70 miliar.

Kenaikan pada sisi pendapatan ditopang oleh pendapatan dari segmen minyak kelapa sawit yang tumbuh  25,19% secara tahunan alias year-on-year (yoy) menjadi Rp 54,53 miliar dan segmen inti sawit yang tumbuh 5,80% yoy  menjadi Rp 5,44 miliar di kuartal I 2020.

Baca Juga: Catatkan rugi bersih di kuartal I 2020, ini penjelasan Superkrane Mitra Utama (SKRN)

Selain mencatatkan kenaikan pendapatan, PALM juga berhasil menekan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Beban pokok pendapatan misalnya, tercatat turun 3,17% yoy menjadi Rp 39,43 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban pokok pendapatan PALM mencapai  Rp 40,72 miliar di kuartal I tahun 2019 lalu.

Penurunan juga dijumpai pada pos beban usaha dan beban lain-lain bersih. Melansir laporan keuangan kuartal I 2020, beban usaha PALM tercatat mengalami penurunan sebesar 36,53% yoy dari semula Rp 15,71 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 9,97 miliar pada kuartal I 2020.

Sementara itu, beban lain-lain bersih turun 77,26% yoy dari semula Rp 12,38 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 2,81 miliar pada kuartal I 2020 lalu.

Alhasil, PALM mampu mencatatkan perbaikan pada sisi bottom line. Setelah pendapatan dikurangi beban pokok pendapatan, beban usaha, dan juga beban-beban lainnya, PALM berhasil mengempit laba yang diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 10,14 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, PALM membukukan rugi bersih sebesar  Rp 19,41 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) mengalihkan dana buyback untuk capex

Per 31 Maret 2020 lalu, aset PALM tercatat sebesar Rp 2,23 triliun. Angka ini terdiri dari ekuitas sebesar Rp 2 triliun dan liabilitas sebesar Rp 237,55 miliar.

Sementara itu, kas dan bank akhir periode tercatat sebesar Rp 44,89 miliar. Angka ini turun 17,91% dibanding kas dan bank awal periode tahun buku 2020 yang tercatat  sebesar Rp 54,69 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi