JAKARTA. Bisnis pengiriman uang atau remitansi PT Pos Indonesia mengalami penurunan. Paling terasa penurunan jasa remitansi terjadi di dalam negeri. Tidak ingin kondisi ini terus berlarut, PT Pos Indonesia memperbanyak jalur distribusi ke kantung-kantung pinggiran pekerja di daerah. Poernomo, Direktur Utama PT Pos Indonesia menyebut sepanjang enam bulan terakhir jasa remitansi dalam negeri terjadi penurunan hingga 10%. Penurunan disebabkan anjloknya harga sektor komoditas seperti: batu bara dan kelapa sawit. Imbasnya, para pekerja tambang dan perkebunan mengurangi pengiriman uang mereka. Hal ini langsung berdampak pada perolehan pendapatan remitansi PT Pos Indonesia yang sepanjang semester satu baru mencapai Rp 200 miliar. Padahal setahun ditargetkan pendapatan dari bisnis remitansi sebesar Rp 400 miliar. "Meskipun remitansi dari luar negeri mengalami pertumbuhan sekitar 10%. Khususnya yang berasal dari Malaysia dan Hongkong," tandas Poernomo belum lama ini.
Pendapatan remitansi PT Pos Indonesia turun
JAKARTA. Bisnis pengiriman uang atau remitansi PT Pos Indonesia mengalami penurunan. Paling terasa penurunan jasa remitansi terjadi di dalam negeri. Tidak ingin kondisi ini terus berlarut, PT Pos Indonesia memperbanyak jalur distribusi ke kantung-kantung pinggiran pekerja di daerah. Poernomo, Direktur Utama PT Pos Indonesia menyebut sepanjang enam bulan terakhir jasa remitansi dalam negeri terjadi penurunan hingga 10%. Penurunan disebabkan anjloknya harga sektor komoditas seperti: batu bara dan kelapa sawit. Imbasnya, para pekerja tambang dan perkebunan mengurangi pengiriman uang mereka. Hal ini langsung berdampak pada perolehan pendapatan remitansi PT Pos Indonesia yang sepanjang semester satu baru mencapai Rp 200 miliar. Padahal setahun ditargetkan pendapatan dari bisnis remitansi sebesar Rp 400 miliar. "Meskipun remitansi dari luar negeri mengalami pertumbuhan sekitar 10%. Khususnya yang berasal dari Malaysia dan Hongkong," tandas Poernomo belum lama ini.