KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (
ISSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 3,17 triliun sepanjang semester pertama 2022. Angka ini meningkat 44,84% dibandingkan dengan periode semester pertama 2021. Capaian ini terjadi di tengah lingkungan perdagangan yang menantang seiring gejolak harga komoditas dan ketidakpastian ekonomi.
Gross profit margin (GPM) dan
net profit margin (NPM) untuk kuartal kedua 2022 juga meningkat dari kuartal pertama 2022 seperti yang diharapkan manajemen. GPM meningkat menjadi 16,84% di kuartal kedua 2022 dari sebelumnya 12,13% di kuartal pertama 2022. NPM juga meningkat menjadi 6,1% di kuartal kedua 2022 berbanding 6,0% di kuartal pertama 2022.
Naiknya rasio profitabilitas ini seiring dengan normalisasi biaya pokok penjualan atau
Cost of Goods Sold (COGS), dimana harga bahan baku berada dalam tren turun sejak kuartal ketiga 2021.
Baca Juga: Spindo (ISSP) Terbitkan Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk, Ini Rencana Penggunaannya Manajemen ISSP menyebut, kategori produk spiral non API adalah salah satu produk dengan kinerja terbaik di periode semester pertama 2022, yang sebagian besar terkait dengan proyek infrastruktur. Penjualan pipa spiral non API meningkat 121% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan kategori ini menghasilkan nilai lebih dari Rp 700 miliar, menyumbang sekitar 22% dari total nilai penjualan ISSP di periode enam bulan pertama 2022. Produk API yang terkait dengan sektor minyak dan gas (migas) juga meningkat signifikan. Penjualan Pipa Spiral API dan pipa API ERW masing-masing meningkat 130% dan 435% dibandingkan dengan semester pertama 2021. Manajemen ISSP meyakini, peningkatan penjualan di sektor ini akan berlanjut sepanjang tahun 2022 dan juga merupakan indikasi dari adanya ekonomi yang kuat. Penjualan produk lainnya milik ISSP, seperti tiang juga meningkat signifikan, karena adanya pesanan dari penyedia internet serat optik. “ISSP masih secara aktif berusaha untuk melayani lebih banyak provider ini, terutama di daerah-daerah di luar Jawa,” terang manajemen ISSP dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (29/7).
Baca Juga: Spindo (ISSP) Menebar Dividen Rp 63,58 Miliar, Simak Jadwalnya Di sisi
bottomline, ISSP membukukan laba bersih senilai Rp 190,80 miliar, menurun dari realisasi laba pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 254,19 miliar. Meskipun
bottom line lebih rendah dari yang diharapkan, manajemen tetap sejalan dengan target yang dipasang sebelumnya, yakni NPM sebesar 7% hingga 9% pada akhir tahun. Manajemen menilai, kinerja di semester kedua biasanya lebih kuat dari semester pertama. Karena biasanya anggaran dari pemerintah pusat turun. Selain itu, perbaikan dari sektor otomotif seiring meredanya kekurangan rantai pasok
microchip juga akan mendorong kinerja ISSP. “Kami berharap, pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia (IKN) akan berkontribusi pada peningkatan kinerja yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang,” pungkas manajemen ISSP. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli