Pendapatan Surya Esa Perkasa (ESSA) Naik Tinggi di Kuartal III-2022, Ini Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) kembali mencatatkan kinerja gemilang untuk periode sembilan bulan pertama 2022. Perusahaan yang bergerak di bidang energi dan kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik amoniak ini membukukan pendapatan US$ 557 juta. Angka ini meningkat signifikan sebesar 132% secara tahunan dan merupakan rekor pendapatan ESSA.

Dari sisi bottomline, ESSA membukukan laba bersih senilai US$ 104,6 juta di kuartal III-2022, dari sebelumnya hanya US$ 8,15 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini melesat 1.183,3%

Per September 2022, Surya Esa membukukan EBITDA sebesar US$ 269 juta, meningkat 136% YoY. Raihan ini berkat operasi yang kuat dan kondisi pasar yang menguntungkan.


Baca Juga: Penjualan ESSA Melejit di Jan-Sep 2022

Dinamika pasar komoditas global yang terus meningkat serta situasi geopolitik yang panas semakin mendorong kenaikan harga komoditas. Peningkatan harga Amoniak & LPG masih terus berlanjut mengikuti harga gas & minyak mentah yang tinggi di seluruh dunia.

Dengan masih berlanjutnya kendala pasokan gas di Eropa sehubungan dengan konflik Rusia-Ukraina, harga gas masih tetap tinggi dengan disertai efek knock-on pada biaya produksi amoniak.

Adapun harga amoniak di Asia telah stabil pada tingkat yang lebih tinggi sekitar US$ 900 per metrik ton (MT) sejalan dengan harga global. Realisasi harga Amoniak ESSA pada periode Sembilan bulan pertama  2022 melonjak 105% secara tahunan menjadi US$ 902 per MT dari sebelumnya hanya US$ 441 per MT di periode yang sama tahun 2021.

Sejalan, produksi amoniak ESSA pada periode ini  juga meningkat 16% YoY hingga menghasilkan rekor pendapatan dalam bisnis Amoniak. Segmen bisnis ini memberikan kontribusi 93% terhadap pendapatan ESSA pada periode sembilan bulan pertama 2022

“Keunggulan operasional yang konsisten didukung oleh harga amoniak dan LPG yang lebih tinggi telah membantu ESSA untuk mempertahankan kinerja yang solid,” terang Chander Vinod Laroya, Presiden Direktur ESSA dalam siaran pers, Senin (10/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi