Pendapatan Teladan Prima Agro (TLDN) Naik 10,9% Pada 2023, Ini Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) melaporkan pendapatan sebesar Rp 4,01 triliun pada tahun 2023. Realisasi ini tumbuh 10,9% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 3,61 triliun.

Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk Wishnu Wardhana menyebut, kinerja keuangan positif ini utamanya dikarenakan peningkatan volume penjualan crude palm oil (CPO) yang sejalan dengan optimalisasi produksi operasional.

TLDN mencatat realisasi volume penjualan CPO pada tahun 2023 sebanyak 343.748 ton, tumbuh 17,5% dari realisasi pada tahun sebelumnya sebesar 292.545 ton. Kemudian, volume penjualan palm kernel (PK) juga mengalami kenaikan 15,5% year-on-year (yoy) dari semula 47.752 ton pada tahun 2022 menjadi 55.172 ton di tahun 2023.


Baca Juga: Teladan Prima Agro (TLDN) Percaya Diri Target Kinerja di Tahun Ini Tercapai

Kenaikan volume penjualan ini mampu mengompensasi penurunan harga jual CPO dan PK yang masing-masing turun 2,7% yoy dan 34,7% yoy sepanjang tahun lalu.

Kenaikan penjualan CPO dan PK sejalan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan pada tahun lalu. Pertama penjualan langsung ke pembeli terakhir tanpa pihak ketiga dengan melakukan negosiasi ketentuan pengiriman pada tiap penjualan. Kedua, keragaman penjualan ke beberapa pembeli (non-single buyer) dengan syarat dan ketentuan penjualan yang kompetitif.

Ketiga, menggunakan standar referensi harga komoditas baik referensi harga nasional maupun internasional. Keempat, bekerja sama dengan pihak ketiga penguji kualitas komoditas yang bersertifikasi nasional dan internasional untuk menjaga kualitas mutu produk.

Dari sisi produksi, total volume tandan buah segar (TBS) diolah sebesar 1,4 juta ton, meningkat 4,9% dibandingkan tahun 2022 sebesar 1,34 juta ton. Total TBS ini mampu menghasilkan produksi CPO sebanyak 327.688 ton, tumbuh 9% dari periode sama tahun lalu sebesar 300.504 ton. Selanjutnya, produksi palm kernel (PK) meningkat 4,6% dari 49.903 ton menjadi 52.207 ton.

“Dengan pencapaian kinerja keuangan dan operasional positif sepanjang tahun 2023, kami optimistis TLDN dapat terus mempertahankan laju pertumbuhan pada tahun 2024,” ujar Wishnu dalam siaran pers, Sabtu (30/3).

Realisasi kinerja operasional pada tahun lalu sejalan dengan optimalisasi nilai tambah/added value hasil perkebunan kelapa sawit, melalui pemanfaatan TLDN Productivity Technology Science (TPTS). Platform teknologi milik TLDN ini menggunakan pendekatan konsep precision agriculture.

Baca Juga: Teladan Prima Agro (TLDN) Bukukan Pendapatan Rp 2,8 Triliun Hingga Kuartal III-2023

Wishnu mengatakan, kinerja operasional TLDN juga dipengaruhi oleh konsistensi manajemen perawatan tanaman. Sebagai informasi, pada tahun 2023, profil usia tanaman entitas anak TLDN terdiri dari 97% tanaman berumur prima (>8 tahun), sebanyak 2% berumur muda (4-7 tahun), dan sisanya merupakan tanaman yang belum menghasilkan. Selanjutnya, persebaran perkebunan sawit tanaman inti tercatat seluas 48.524 Ha, sedangkan perkebunan sawit tanaman plasma seluas 11.973 Ha.

Di sisi lain, sejumlah beban TLDN tampak naik sejalan dengan naiknya penjualan. Misalkan, beban pokok penjualan yang merupakan pos beban terbesar, naik 24,09% menjadi Rp 2.93 triliu dari sebelumnya Rp 2,36 triliun. Dus, laba bersih TLDN terkoreksi 21,28% dari semula Rp 573,97 miliar menjadi Rp 451,78 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi