Pendapatan tertekan, laba bersih Indah Kiat (INKP) justru meningkat 20,75%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih di tengah pendapatan yang tertekan. Mengutip laporan keuangannya, sejak Januari hingga September 2020 pendapatan bersih emiten kertas ini terkikis 11,15% secara tahunan atau year on year (yoy).

Emiten Grup Sinarmas ini mengantongi penjualan hingga US$ 2,19 miliar, melorot dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 2,47 miliar. Penjualan ekspor yang biasa menjadi penopang dibukukan menurun 3,40% yoy menjadi US$ 1,22 miliar. Sementara itu, penjualan lokal terkikis lebih dalam hingga 19,25% yoy menjadi US$ 974,01 juta. 

Dilihat dari tujuan pasar ekspornya, penjualan ke Asia dan Australia sebenarnya masih bertumbuh. Tercatat, penjualan ke Asia dan Australia naik masing-masing 11,18% yoy dan 74,18% yoy. Penjualan ke Asia menjadi US$ 959,17 juta dan penjualan ke Australia menjadi US$ 14,53 juta. 


Akan tetapi, kenaikan penjualan itu belum mampu mengimbangi penurunan penjualan yang dialami oleh mayoritas pasar ekspor INKP. Asal tahu saja, penurunan paling dalam dirasakan oleh pasar Amerika hingga 52,01% yoy. Hingga kuartal III 2020 ini penjualan ke Amerika melorot menjadi US$ 50,99 juta dari sebelumnya US$ 108,5 juta. 

Baca Juga: IHSG menguat empat hari berturut-turut hingga Rabu (18/11)

Sementara dilihat dari jenis produknya, penjualan kertas budaya dan pulp yang biasa menjadi penopang tertekan hingga 15,90% yoy menjadi US$ 1,36 miliar. Sementara produk kertas industri, tissue, dan lain-lain juga tertekan menjadi US$ 825,8 juta atau menurun 2,19% yoy.

Walaupun dari sisi top line kinerja INKP kurang memuaskan, bottom line masih mampu bertumbuh. Tercatat, laba bersih Indah Kiat melesat 20,75% yoy. INKP kini mengantongi laba hingga US$ 287,46 juta meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat US$ 238,05 juta. 

Baca Juga: Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) rilis obligasi tahap II dengan bunga 11,5% per tahun

Selain beban-beban yang mampu ditekan, pertumbuhan bottom line INKP juga terdongkrak keuntungan selisih kurs yang tercatat US$ 23,31 juta hingga kuartal ketiga 2020 ini. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, INKP mencatatkan kerugian selisih kurs hingga US$ 9,65 juta. 

Sekadar informasi, aset INKP di akhir September mencapai US$ 8,25 miliar. Total aset ini tergerus 2,99% dibandingkan dengan akhir tahun 2019. Sementara itu, liabilitas INKP terkikis hingga 11,52% menjadi US$ 3,98 miliar. Ekuitasnya meningkat 6,59% menjadi US$ 4,27 miliar. 

Baca Juga: Ada Pembebasan PPN Impor Kertas, Saham MNCN Dijagokan, Saham INKP Tetap Layak Dibeli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati